Pesan Jokowi dan Tito di Muktamar ke-22 Al-Jam’iyatul Washliyah
"Nilai-nilai luhur ini harus terus dipertahankan di Al-Jamiatul Washliyah dan terus ditanamkan untuk generasi muda ke depan yakni generasi Al-Washliyah, generasi yang menghubungkan antar sesama baik di Indonesia maupun di luar negeri," kata Jokowi saat membuka Muktamar XXII Al-Jam’iyatul Washliyah, Jumat (19/3/2021).
Sementara itu, Mendagri (Menteri Dalam Negeri), Muhammad Tito, yang turut menjadi pembicara dalam muktamar tersebut, berpesan agar dakwah jaringan Al-Washliyah dapat berisi pesan-pesan positif untuk menyejukan bangsa.
Saat berbicara dalam forum bertajuk 'Membangun Pola Relasi Ormas Islam dan Pemerintah yang Produktif untuk Kemajuan Pembangunan Daerah' itu, Tito juga berpesan agar Al-Washliyah bisa secara spesifik menyukseskan program pemerintah dalam mengatasi pandemi, termasuk program penanggulangan pandemi di daerah.
"Jaringan Al-Washliyah ini juga sangat dibutuhkan oleh Pemda karena Pemda tidak bisa bergerak sendiri tanpa didukung oleh Ormas-ormas, apalagi Ormas besar Al-Washliyah. Oleh karena itu, kami melihat bahwa Al-Washliyah memiliki potensi untuk memberikan kontribusi, karena bergerak dalam bidang dakwah pendidikan dan sosial," kata Tito dikutip GoNews.co dari keterangan Puspen Kemendagri.
Ketua penyelenggara muktamar, yakni Ahmad Doli Kurnia yang dikenal sebagai politisi Partai Golkar dan menjabat Ketua Komisi II DPR RI (mitra kerja Kemendagri) mengatakan, muktamar kali ini berlangsung secara hibrid di tengah pandemi Covid-19, sebagai wujud kesungguhan Al-Washliyah untuk tetap melanjutkan roda organisasi.
"Peserta juga ditegaskan agar tetap menjaga protokol kesehatan agar pelaksanaan muktamar ini berjalan dengan baik dan lancar," kata Doli.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Umum, Pemerintahan, DKI Jakarta |