Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
20 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
15 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
15 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  Olahraga

Dapat Surat Peringatan II, Eko Kirim Surat ke Rosan P Roeslani

Dapat Surat Peringatan II, Eko Kirim Surat ke Rosan P Roeslani
Eko Yuli Irawan saat meraih emas di SEA Games Filipina 2019.
Jum'at, 19 Maret 2021 22:41 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Lifter angkat besi, Eko Yuli Irawan mengirimkan surat kepada Ketua Umum PB PABSI, Rosan Perkasa Roeslani sehubungan adanya surat peringatan kedua yang diterimanya. Surat peringatan tertanggal 16 Maret itu dengan No: 02/SP/PB PABSI/III/2021.

Dalam surat tertanggal 18 Maret 2021 yang dikirim ke Gonews.co Group itu, peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro menjawab dan menjelaskan kronologis dan alasannya tidak berlatih dan tinggal di Mess Kwini Jakarta Pusat yang menjadi markas pelatnas angkat besi.

Peraih perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 ini beralasan melakukan latihan di rumah karena masalah kesehatan penularan virus Covid 19 dan situasi pandemi Covid 19 yang belum terkendali saat ini sehingga pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Permintaan itu katenya disepakati bersama terhitung sejak bulan Juni 2020, dia diijinkan berlatih di rumah, dengan kondisi uang konsumsi tidak bisa diambil tetapi uang saku dapat diambil. Dan, Eko juga menjelaskan selama berlatih di rumah selalu dipantau oleh Tim Pelatda PON Jawa Timur via jaringan zoom dan juga masalah kebutuhan nutrisi dan suplementasinya.

Surat yang ditembuskan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ketua Umum KONI Pusat dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia/NOC Indonesia itu, Eko menceritakan dirinya pernah kembali ke Kwini/pelatnas pada bulan Januari 2021.

Hal itu terkait dengan permintaannya untuk didampingi oleh pelatih Lukman yang mengantarkannya sampai ke level Olimpiade sudah disetujui oleh PB PABSI yang ditandai dengan jabat tangan antara dirinya dengan Waketum PB PASI, Joko Pramono. Saat kejadian itu, katanya, disaksikan perwakilan pelatih dan pengurus PB, meskipun akhirnya dia kecewa karena keputusan tersebut dianulir dengan alasan yang tidak bisa diterimanya.

Selain itu, Eko juga mengungkapkan masalah ketidakterbukaan tim pelatnas dan PB PABSI menyangkut masalah ada lifter yang positif Covid 19 di pelatnas, yang tidak diumumkan secara terbuka sebagaimana protokolnya. "Saya merasa sangat khawatir tertular dan bisa menularkan ke keluarganya, sementara pelatih hanya menyarankan dia melakukan Swab Tes, tanpa memberitahukan kejadian sebenarnya," katanya.

Eko juga menjelaskan tentang posisinya secara peringkat Olympic 2021 Qualification System s/d bulan Maret 2021 dia masih berada di rangking II, sementara sepengetahuan saya yang pasti lolos adalah 8 besar dunia, dan terbaik di continental. sehingga kalau tidak ada kejadian yang luar biasa dia sudah pasti lolos ke Olimpiade Tokyo bulan Juli 2021.

Dalam surat itu, Eko juga berharap PB PABSI dapat bersikap bijaksana karena segala tindakannya tetap berdasarkan kepentingan Merah Putih dan mengutamakan kepentingan nasional.

Berikut Suratnya :

Bekasi, 18 Maret 2021

Kepada Yth

Bapak Rosan Perkasa Roeslani

Ketua Umum PB PABSI

di Jakarta

Salam Olahraga,

Menindaklanjuti surat yang saya terima dari PB PABSI No; 02/SP/ PB PABSI/III/2021 tertanggal 16 Maret 2021, Perihal: Surat Peringatan II.

Ijinkan saya, bersama surat ini untuk menjawab dan menjelaskan kronologis dan alasan saya untuk tidak berlatih dan tinggal di Mess Kwini dan berlatih di rumah:

1. Dengan alasan kesehatan penularan virus Covid 19, dan situasi pandemi Covid 19 yang belum terkendali saat ini sehingga pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), disepakati bersama terhitung sejak bulan Juni saya diijinkan berlatih di rumah, dengan kondisi uang konsumsi tidak bisa diambil tetapi uang saku dapat diambil.

2. Selama berlatih di rumah saya selalu dipantau oleh Tim Pelatda PON Jawa Timur via jaringan zoom dan juga memantau kebutuhan nutrisi dan suplementasi saya.

3. Saya kembali ke Kwini/pelatnas pada bulan Januari 2021, dikarenakan permintaan saya untuk didampingi oleh pelatih Lukman yang mengantarkan saya sampai ke level Olimpiade sudah disetujui oleh PB PABSI yang ditandai dengan jabat tangan antara saya dengan bapak Waketum PB PASI yang disaksikan perwakilan pelatih dan pengurus PB, meskipun akhirnya saya kecewa karena keputusan tersebut dianulir dengan alasan yang tidak bisa saya terima, kekecewaan ini membuat saya memutuskan untuk kembali berlatih di rumah lagi karena saya merasa sudah tidak nyaman berlatih di Kwini. Di samping itu ada masalah ketidakterbukaan tim pelatnas dan PB PABSI masalah ada yang positif Covid 19 di pelatnas, yang tidak diumumkan secara terbuka sebagaimana protokolnya, yang mengakibatkan saya merasa sangat khawatir tertular dan bisa menularkan ke keluarga saya, sementara pelatih hanya menyarankan saya melakukan Swab Tes, tanpa memberitahukan kejadian sebenarnya.

4. Secara peringkat Olympic 2021 Qualification System s/d bulan Maret 2021 ini saya masih berada di rangking II, sementara sepengetahuan saya yang pasti lolos adalah 8 besar dunia, dan terbaik di continental, sehingga kalau tidak ada kejadian yang luar biasa sudah pasti lolos ke Olimpiade Tokyo bulan Juli 2021.

Dengan surat saya ini saya berharap PB PABSI dapat bersikap bijaksana dan segala tindakan saya tetap berdasarkan kepentingan Merah Putih dan mengutamakan kepentingan nasional.

Demikian hal ini disampaikan dengan jujur dan objektif, saya mohon maaf kalau ada penjelasan saya yang tidak berkenan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Eko Yuli Irawan

Tembusan :

1. Menteri Pemuda dan Olahraga

2. Ketua Umum KONI Pusat

3. Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia/NOC

4. Pengprov PABSI seluruh Indonesia. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/