MPR Dorong Diplomasi Perlindungan WNI di AS
"Kita, termasuk parlemen, memastikan bahwa dukungan diberikan kepada pejabat-pejabat kita sana untuk melakukan hal-hal yang dibutuhkan," kata Wakil Ketua MPR RI, Sjarifuddin Hasan alias Syarief Hasan dalam diskusi gelaran Kehumasan MPR RI di Media Center 'Senayan', Jakarta, Senin (29/3/2021).
Sebagai langkah lanjutan untuk menjaga keselamatan WNI di AS, Syarief berharap, ada mekanisme early warning system yang lebih baik. Sesederhana misalnya informasi-informasi mengani spot dan daerah rawan.
Lebih jauh, Syarief mengatakan, Indonesia patut bersyukur karena memiliki Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan keduanya, meski Indonesia memiliki lebih banyak suku, WNA (Warga Negara Asing) bisa hidup tenang di bumi Indonesia.
Senada dengan Syarief, Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani yang juga menjadi pembicara diskusi mengatakan, "Keberagamnan sejatinya merupakan anugerah yang memperkaya, jangan jadikan kebergamanan untuk memecah,". Nilai-nilai budaya Indonesia itu juga dilestarikan di luar negeri secara proporsional dengan membangun pusat kebudayaan atau culture center.
Crhistina berharap, situasi yang terjadi di AS tidak diperuncing. Analisa yang beredar bahwa telah terjadi kecemburuan ekonomi dari penduduk asli Amerika terhadap orang Asia juga tak sepenuhnya benar. Karena, "Orang Asia juga mengalami kesulitan di sana,".
Spesifik mengenai insiden kekerasan yang menimpa 2 orang WNI di Kota Philadelphia, Pennsylvania, AS, Christina mengungkapkan bahwa pejabat Indonesia yang berwenang telah melakukan tindakan-tindakan tepat dan terukur. Indonesia, fokus pada diplomasi perlindungan.
"KJRI New York sudah bicara menyampaikan protes. Dirjen Amerop (Amerika-Eropa) Kemenlu RI, sudah mengajukan perlindungan. Perwakilan sudah mengadakan himbauan-himbauan agar WNI lebih hati-hati," kata Christina.
Lebih jauh, kata Christina, Indonesia juga terus membenahi data WNI di luar negeri sebagai upaya nyata dalam mendukung kebijakan-kebijakan perlindungan.
"Mohon bantu sosialisasi, Kemenlu tengah melakukan Pemutakhiran data," kata Christina.
Sebelumnya, Minggu (21/3/2021) malam hari, dua remaja komunitas masyarakat Indonesia di Philadelphia mengalami tindak kejahatan di stasiun SEPTA di City Hall yang dilakukan oleh grup remaja sekitar 5 orang.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | DKI Jakarta, MPR RI, Internasional |