Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
23 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
24 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  Internasional

Negara-Negara di Dunia Waspadai Potensi Pandemi Baru setelah Covid-19, WHO Sebut Perlu Langkah Baru

Negara-Negara di Dunia Waspadai Potensi Pandemi Baru setelah Covid-19, WHO Sebut Perlu Langkah Baru
Seorang bayi bermain dengan masker ibunya di program dukungan nutrisi di Bertoua, Kamerun. (foto: ist./unicef/frank dejongh via un.org)
Rabu, 31 Maret 2021 15:07 WIB
JAKARTA - Negara-negara di dunia termasuk Indonesia, secara bersama-sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menyerukan perjanjian internasional sebagai respons siaga atas potensi munculnya pandemi baru pasca Covid-19 di masa datang.

Mengutip siaran UN (United Nations) alias PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) dalam situs resmi mereka, para penandatangan perjanjian mengatakan bahwa pandemi virus corona telah menjadi pengingat yang tajam dan menyakitkan bahwa, "tidak ada yang aman sampai semua orang aman" dan bahwa "akan ada pandemi lain dan keadaan darurat kesehatan utama lainnya,".

"Pertanyaannya bukan jika, tapi kapan. Bersama-sama, kita harus lebih siap untuk memprediksi, mencegah, mendeteksi, menilai, dan merespons pandemi secara efektif dengan cara yang sangat terkoordinasi," kata mereka sebagaimana dikutip GoNews.co, Rabu (31/3/2021).

Lansiran itu menyebut bahwa sejauh ini perjanjian telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan perwakilan dari banyak negara diantaranya, Albania, Chili, Kosta Rika, Dewan Eropa, Fiji, Prancis, Jerman, Yunani, Indonesia, Italia, Kenya, Belanda, Norwegia, Portugal, Republik Korea, Rumania, Rwanda, Senegal, Serbia, Afrika Selatan, Spanyol, Thailand, Trinidad dan Tobago, Tunisia, Inggris Raya, dan Ukraina.

"Pada saat COVID-19 telah mengeksploitasi kelemahan dan perpecahan kita, kita harus memanfaatkan kesempatan ini dan bersatu sebagai komunitas global untuk kerja sama damai yang melampaui krisis ini," kata mereka itu dalam lansiran tersebut.

Tedros mengatakan, "Kita tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah kita lakukan sebelumnya dan mengharapkan hasil yang berbeda ... kita harus bertindak dengan berani,".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Kesehatan, Internasional, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/