Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
8 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
5 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
5 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
6 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
5 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Olahraga
Jelang Olimpiade Tokyo 2021

Eko Yuli Irawan Bicara Soal Persiapan dan Peluang

Eko Yuli Irawan Bicara Soal Persiapan dan Peluang
Eko Yuli Irawan dan keluarga. (Dok: Pribadi)
Kamis, 01 April 2021 20:27 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Perasaan lega telah menyelimuti lifter angkat besi Eko Yuli Irawan setelah bertemu Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) di bawah kepemimpinan Raja Sapta Oktohari, pekan lalu. Kini, peraih emas Asian Games Jakarta 2018 itu menyerahkan sepenuhnya keputusan tentang keinginannya ditangani kembali oleh pelatih bersertifikat internasional (IWF), Lukman untuk menghadapi Olimpiade Tokyo 2021.

Dalam perbincangan dengan Gonews.co Group, pekan lalu, Eko Yuli Irawan bicara blak-blakan tentang program latihan dan persiapan untuk menuju Tokyo. Meski tidak menjalani latihan di markas pelatnas Jl Kwinii Jakarta Pusar, peraih emas SEA Games Filipina 2019 ini mengaku tetap fokus dalam menjalankan program latihan untuk mengejar prestasi.

"Tak ada yang berubah. Saya tetap saja fokus menjalani program latihan meski berlatih di rumah sendiri. Dan, saya akan terus meningkatkan prestasi sehingga bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia saat tampi di Tokyo nanti," katanya.

Bagi pia kelahiran kota Metro, Lampung, 24 Juli 1989 ini penampilan di Tokyo nanti merupakan keempat kalinya di Olimpiade. Pada Olimpiade Beijing 2008, dia meraih perunggu. Hasi yang sama juga diraihnya pada Olimpiade London 2021. Terakhir, di Olimpiade Rio de Jenairo 2016, Eko secara mengejutkan mampu mengubah medali perunggu menjadi perak.

"Di Tokyo nanti, saya akan berjuang habis-habisan. Makanya, saya akan menjalankan program latihan dengan maksimal. Sebab, tahun 2021 ini merupakan peluang saya untuk bisa memaksimalkan prestasi untuk meraih emas," kata Eko Yuli Irawan sembari menyebut untuk empat tahun ke depan tidak mungkin lagi bisa memaksimalkan peluang.

Berbicara masalah berat badan ideal untuk tampil di kelas 61kg, Eko menyebut minimal 64-65 kg sepekan sebelum tampil. "Memang masalah berat badan ini sempat ditanyakan dalam saat pertemuan dengan KOI. Dan, saya sudah menjelaskan secara detail bahwa di cabang olahraga angkat besi itu saat timbang badan beratnya memang harus 61kg, tetapi setelah itu tidak bersamalah jika berat badan kembali 64kg saat tampil," ungkapnya.

"Saya akan mencoba mempertahankan berat badan 64kg sebelum tampil. Dan, saya yakin waktu seminggu sebelum pertandingan sudah cukup untuk menurunkan ke berat dari 64kg menjadi 61kg," tambahnya.

Eko Yuli Irawan. (Dok:pribadi) 

Bukan hanya masalah berat badan ideal yang sudah dipikirkan Eko Yuli Irawan tetapi juga soal kedatangan ke Tokyo juga. Dia ingin sebulan sebelum pertandingan sudah berada di Negeri Sakura tersebut. Alasannya, dia ingin menyesuaikan dengan cuaca sekaligus mengantisipasi jika ada aturan karantina yang diterapkan pemerintah Jepang menyangkut pandemi Covid 19. '

"Saya sih ingin sebulan sebelum pertandingan sudah berada di Tokyo. Selain menyesuaikan dengan cuaca, saya juga bisa mengantisipasi program latihan bisa berjalan maksimal jika ada aturan karantina kepada setiap atlet yang diberlakukan pemerintah Jepang. Contohnya jika saya harus menjalani karantina selama 5 hari kan bisa punya waktu untuk mengejar program latihan yang tertinggal. Saat berada di Karantina, saya pasti tidak bisa menjalankan program latihan dengan maksimal," jelasnya.

Soal saingan di kelas 61kg, Eko menyebut ada lifter China, Li Fabin, Thatch Kim Tuan dari Korea dan Youichi Itokatsu dari Jepang. Makanya, dia bertekad untuk mencapai total angkatan terbaik 330kg (150kg Snatch dan 180kg Clean & Jerk).

"Persaingan memang cukup ketat di kelas 61kg. Tetapi, saya akan mencoba kembali mencapai angkat terbaik yang pernah saya capai saat latihan. Kalau itu sudah bisa tercapai berarti saya bisa mengamankan medali emas di Tokyo nanti," tegasnya.

Selama masa pandemi Covid 19, Eko sudah tidak pernah tampil pada event internasional maupun menjalani serangkaian uji coba seperti saat menghadapi multi event sebelumnya. Namun, kata Eko, itu tidak masalah mengingat olahraga angkat besi merupakan olahraga individual.

"Di cabang angkat besi tak ada masalah dengan tidak adanya uji coba dan tampil di event internasional selama setahun. Yang kita hadapi kan besi. Jadi, kita harus menjaga teknik angkatan saja," tutupnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77