Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
24 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
19 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
24 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
5
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
6
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
19 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Home  /  Berita  /  Olahraga

Atlet Pelatnas Bulutangkis Jalani Enam Test Fisik

Atlet Pelatnas Bulutangkis Jalani Enam Test Fisik
Atlet pelatnas bulutangkis jalani test fisik.
Minggu, 11 April 2021 19:29 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Setelah tes kesehatan pada Kamis (8/4/2021), para atlet pelatnas bulutangkis melanjutkan rangkaian tes dengan menjalani tes fisik di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (9/4/2021).

Setidaknya ada enam tes fisik yang harus dilewati mereka sejak pagi hingga sore hari. Tes itu terdiri dari core muscle test, vertical jump, medicine ball throw, court agility test, rast test dan bleep test.

Core muscle test adalah tes untuk melihat kekuatan otot core. Otot core berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Yang berpengaruh pada fungsi gerak. Kemungkinan cedera juga bisa dilihat dari tes ini.

Vertical jump dan medicine ball throw berfungsi mengukur kekuatan tungkai dan lengan. Karena puncak dari aplikasi kerja otot dari olahraga bulutangkis adalah bagaimana atlet bisa mentransfer tenaga sekuat dan secepat mungkin ke tungkai dan lengan. Lalu court agility test, untuk mengukur kelincahan dan ketangkasan para atlet di atas lapangan.

Sementara rast dan bleep test adalah tes yang berbasis lari. Rast test mengukur daya tahan anaerobic, maksimal fatigue index, seberapa cepat recovery para atlet. Di tes ini, atlet melakukan sprint sepanjang 35 meter lalu istirahat 10 detik lalu mengulanginya hingga tiga kali bolak-balik atau enam lap.

Sedangkan bleep test untuk melihat kapasitas kardiovaskular. Fungsi paru-paru, jantung, dan peredaran darah mengangkut oksigen. Nantinya hasil akan keluar sebagai satuan Vo2max yang merupakan kondisi kebugaran aerobik.

"Tes fisik ini adalah rangkaian yang kita adakan untuk skrining atlet-atlet yang kita panggil," kata Iwan Hermawan, Kepala Sub Bidang Pengembangan Sports Science PP PBSI.

"Biasanya kita buat per sektor dengan jadwal berbeda-beda. Mulai tahun ini kita satukan jadwalnya agar data yang didapatkan bisa serentak termasuk juga tes kesehatan dan psiko tes-nya," lanjutnya.

Iwan mengaku tes ini sangat penting untuk menjadi dasar latihan-latihan yang harus diberikan kepada para atlet.

"Dari data yang didapat dari tes ini kita bisa mengidentifikasi semua komponen dan kualitas fisik atlet-atlet kita," kata Iwan.

"Lalu data ini akan kita konsultasikan ke pelatih fisik untuk menjadi sasaran-sasaran latihan. Demi meningkatkan standar seperti yang kita inginkan, terutama untuk atlet-atlet yang kondisi fisiknya masih kurang," kata Iwan lagi.

Iwan juga menegaskan bahwa program yang dibuat harus bersifat individual karena kebutuhan antara satu atlet dan atlet lain berbeda.

"Saya juga mendorong para pelatih fisik untuk membuat program latihan yang bersifat individualis berdasarkan hasil tes fisik ini. Agar semua atlet bisa terpenuhi kebutuhannya dan akhirnya bisa sama-sama terangkat prestasinya," tutup Iwan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/