Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
24 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
24 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
23 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
4
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
5
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
7 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
6
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Home  /  Berita  /  Artikel

Qur'an Sebut Air Sumber Kehidupan, Peneliti Air Tertua di Dunia yakin Ada Kehidupan di Berbagai Tempat

Quran Sebut Air Sumber Kehidupan, Peneliti Air Tertua di Dunia yakin Ada Kehidupan di Berbagai Tempat
Ilustrasi air. (gambar: ist./pixabay)
Sabtu, 08 Mei 2021 09:22 WIB
JAKARTA - Profesor Geologi dan Ilmu Bumi dari Universitas Toronto, Dr. Barbara Sherwood Lollar, menemukan air yang sejauh ini dianggap air tertua di dunia. Penemuan itu merupakan hasil eksplorasi tim Lollar hingga kedalaman 2,4 kilometer di Tambang Kidd Creek, sebuah tambang aktif tembaga, seng, dan perak di Timmins, Ontario, Kanada pada 2013.

Pada 2016, penemuan itu dipublikasikan dalam laporan penelitian berjudul Sulfur mass-independent fractionation in subsurface fracture waters indicates a long-standing sulfur cycle in Precambrian rocks dan terbit dalam jurnal Nature Communications.

Karena penemuannya, Lollar memenangkan John C. Polanyi Award dari NSERC pada tahun 2016. Dan pada tahun 2019, Lollar menerima penghargaan sains tertinggi Gerhard Herzberg Canada Gold Medal for Science and Engineering senilai 1 juta dolar AS.

Mining.com menulis, wawasan Lollar tentang sifat air dan kehidupan di Bumi telah membuka pintu untuk penemuan lebih lanjut tentang asal-usul dan evolusi planet ini. Lebih dari itu, penemuan dan keahliannya dapat membantu eksplorasi luar angkasa dan menjawab pertanyaan apakah planet lain dapat menampung kehidupan.

Air temuan Lollar itu dianggap sebagai air tertua di dunia karena analisis geokimia dari sampel air itu menunjukkan bahwa air itu berusia 1,6 miliar tahun. Dasarnya adalah pengukuran gas mulia radiogenik helium dan xenon. Lollar menjelaskan bahwa air itu mengandung unsur-unsur ini karena berada di sedimen yang mengandung unsur-unsur itu untuk waktu yang lama.

Nationalgeographic Indonesia melansir bahwa para peneliti mengumpulkan sampel air dari titik pengeboran dan mempelajarinya di bawah mikroskop. Mereka menemukan kehidupan mikroba di sedimen yang menyimpan air tersebut.

Mereka kemudian membandingkan air dari tambang itu dengan air dari danau terdekat. Mereka menemukan kepadatan mikroba dalam air rekahan tambang itu lebih rendah. Hanya ada sekitar 1.000 hingga 10.000 sel mikroba per mililiter air dalam air itu, jauh lebih kecil dibanding 100.000 sel per mililiter air dari danau.

Para ilmuwan kemudian menginkubasi sel-sel itu dengan berbagai sumber makanan untuk mengetahui apakah makanan tersebut termetabolisme atau tidak oleh sel-sel tersebut. Dan sesuai prediksi, mikroba-mikroba itu hampir seluruhnya merupakan organisme pengurang sulfat. Namun, percobaan ini tidak menentukan taksa mikroba.

Lollar berharap penemuan mereka dapat memberikan bukti langsung terkait keberadaan mikroba-mikroba di Kidd Creek dan memandu para peneliti dalam mengerjakan studi di masa depan terkait kehidupan di daerah bawah permukaan yang dalam. Dia mencatat bahwa ada kemungkinan kehidupan dapat ditemukan hampir di mana saja di seluruh dunia saat orang-orang berusaha meneliti di lingkungan-lingkungan seperti ini.

Mengutip Lajnah Kementerian Agama Republik Indonesia, air adalah sumber kehidupan. Asal segala kehidupan makhluk di bumi adalah dari air. Setidaknya begitulah pendapat yang dikemukakan ilmuan sains dan teknologi. Menurut mereka ada 3 teori tentang asal mula kehidupan yang bermula dari air yakni; Pertama, kehidupan dimulai dari air, dalam hal ini air laut. Teori ini percaya bahwa kehidupan muncul dari reaksi kimia yang panjang dan kompleks. Rantai kimia ini dipercaya dimulai dari air laut; Kedua, peran air dalam kehidupan diekspresikan dalam bentuk bahwa semua makhluk hidup berasal dari cairan sperma. Sperma berasal dari sari pati makanan, dan makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan yang tidak dapat hidup tanpa air; Ketiga, bahwa air adalah unsur penting agar makhluk dapat hidup dan menjaga kelangsungan huidupnya. Selain itu, pada kenyataannya, sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri dari air.

Penyataan tentang sumber kehidupan bermula dari air juga disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya ayat 30 yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti; "Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Artikel, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/