Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
19 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
19 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
18 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  Politik

Cerita Bamsoet soal Haluan Negara dan Periodesasi Presiden

Cerita Bamsoet soal Haluan Negara dan Periodesasi Presiden
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dalam peluncuran buku karyanya yang berjudul 'Cegah Negara Tanpa Arah' di media center MPR/DPR/DPD RI di Senayan, Jakarta pada Jumat (28//5/2021). (foto: ist.)
Jum'at, 28 Mei 2021 16:30 WIB
JAKARTA - Ketua MPR RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia) Bambang Soesatyo, menuturkan bahwa pemikiran untuk menghadirkan kembali pokok haluan negara sudah dimulai sejak kepemimpinan MPR dua periode lalu. Saat itu, berbagai isu politis menerpa niatan MPR untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara.

"Isu politiknya mengalahkan dari pada tujuan kepentingan bangsa yang lebih besar. Ada kekhawatiran kalau kita hadirkan kembali PPHN konsekwensinya adalah kita harus amandemen yaitu amandemen kelima, itu artinya kita dicurigai atau dikuatirkan akan membuka kotak pandora, yang bisa membuat mundur demokrasi bangsa ini lagi," kata Bamsoet di Senayan, Jakarta, Jumat (28/5/2021).

Selain itu lanjut Bamsoet, ada kekhawatiran MPR menjadi lembaga tertinggi negara, di mana presiden bertanggung jawab kepada MPR. "Kemudian dikhawatirkan akan merubah periodisasi presiden sudah berjalan maksimum dua priode ini, dikhawatirkan nanti pemilihan presiden akan kembali ke MPR, ya begitulah kecurigaan-kecurigaan banyak sekali,".

"Sehingga priode lalu diputuskan PPHN ini diikat hanya dalam undang-undang. Kalau dikatakan diikat dalam undang-undang, maka siapapun presidennya manakala tidak sesuai atau tidak berkenan dengan PPHN yang ada, maka bisa di terpedo kapan saja dengan Perppu," kisah Bamsoet dalam peluncuran buku karyanya di Senayan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bamsoet merilis 'Cegah Negara Tanpa Arah' di media center MPR/DPR/DPD RI di Senayan, Jakarta pada Jumat (28//5/2021). Isinya menilik restorasi haluan negara dalam paradigma Pancasila dan reposisi haluan negara sebagai wadah aspirasi rakyat.

Informasi yang didapat, beberapa tokoh turut hadir dalam peluncuran buku tersebut di antaranya, Rektor IPB, Prof. Dr. Arief Satria, SP., M.Si, Ketua Dewan Pakar BS Center, Didin S. Damanhuri dan Pakar Hukum Tatanegara, Andi Irmanputra Sidin.

Seperti diketahui, Bamsoet adalah politisi yang produktif dalam menulis buku. Tahun lalu, mantan wartawan itu merilis langsung dua buah buku yang masing-masing berjudul 'Solusi Jalan Tengah’ dan 'Jurus Empat Pilar'.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, MPR RI, Nasional, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/