Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
15 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
14 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
14 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
19 menit yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Home  /  Berita  /  Hukum

Soal Kebocoran Data, 5 Vendor BPJS Kesehatan Diperiksa Polisi

Soal Kebocoran Data, 5 Vendor BPJS Kesehatan Diperiksa Polisi
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Argo Yuwono. (Foto: Istimewa)
Rabu, 02 Juni 2021 21:11 WIB
JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri terus menyelidiki kasus dugaan kebocoran data pribadi 279 juta nasabah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Penyidik memeriksa vendor di BPJS Kesehatan.

"Rencana kita ambil keterangannya. Ada 5 vendor (yang diperiksa)," kata Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Jakarta, Rabu, (2/6/2021).

Namun, Argo tidak memerinci identitas saksi dari kelima vendor yang dipanggil. Pemeriksaan dijadwalkan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB pada hari ini.

Penyidik Dit Tipidsiber Bareskrim Polri memeriksa pejabat BPJS Kesehatan pada Senin, 24 Mei 2021. Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu merupakan bertanggung jawab dalam operasional sistem teknologi informasi.

Penyidik juga telah meminta keterangan Kepala Pusat Operasi Keamanan BSSN, Brigjen TNI Ferdinand Mahulette, pada hari yang sama. Ferdinand diperiksa sebagai saksi ahli.

Data 279 juta penduduk Indonesia mengalami kebocoran dan diperdagangkan secara di salah satu forum dunia maya. Data warga Indonesia ini dijual dan disebut memiliki informasi pribadi lengkap.

Informasi pribadi dalam data bocor tersebut meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, alamat, nomor telepon, bahkan dikabarkan juga termasuk informasi menyoal jumlah gaji. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginvestigasi kebocoran data tersebut dan menemukan kemiripan data dengan format milik BPJS Kesehatan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/