Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
20 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
21 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
15 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
3 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Jembatan Suramadu Disekat Imbas Lonjakan Covid di Bangkalan

Jembatan Suramadu Disekat Imbas Lonjakan Covid di Bangkalan
Polisi menggelar sosialisasi protokol kesehatan di pos pemeriksaan (check point) di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (22/5/2021). (Foto: Bisnis Indonesia)
Minggu, 06 Juni 2021 20:29 WIB
JAKARTA - Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan Pemerintah Kota setempat melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu. Pengendara dari Madura yang hendak masuk ke wilayah Surabaya harus tes swab antigen.

Hal itu merupakan langkah antisipasi yang dilakukan kepolisian dan Pemkot Surabaya, menyusul meningkatnya kasus penularan Covid-19 di Bangkalan, Madura.

Baca juga: Firli Sewa Heli Rp7 Juta per Jam, Pengamat Sebut Tak Mungkin
"Karena ada peningkatan kasus positif di Madura, kami melakukan swab antigen di Suramadu, yang arah Madura. Bersama Pak Wali Kota Surabaya juga," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum, dilansir GoNews.co dari CNNIndonesia.com, Minggu (6/6/2021).

Ia mengatakan penyekatan itu mulai dilakukan sejak 10.00 WIB, tadi. Petugas terlebih dahulu akan mengecek kelengkapan pengendara, seperti KTP hingga surat bebas Covid-19.

Pengendara asal Madura yang tak punya surat bebas Covid-19 akan diwajibkan menjalani tes swab antigen di lokasi penyekatan. "Cek KTP tiga wilayah di Madura yang diduga sedang tinggi Covid-19," ucapnya.

Dinas Kesehatan Jawa Timur mengungkap bahwa kasus Covid-19 mengalami peningkatan di Kabupaten Bangkalan, Madura. RSUD setempat bahkan sampai menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) per Sabtu (5/6).

"Iya kelihatannya sudah mulai terjadi peningkatan kasus ini setelah liburan panjang, itu yang kami khawatirkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Herlin Ferliana, saat dikonfirmasi, Sabtu malam.

Herlin membenarkan bahwa RSUD di Bangkalan menutup sementara layanan IGDnya. Hal itu lantaran ada sejumlah tenaga kesehatannya yang bertugas menangani pasien Covid-19 dinyatakan positif corona. Salah seorang dokter dilaporkan meninggal dunia.

"Di Bangkalan, terjadi peningkatan kasus, dan benar, direktur RSnya [mengatakan] karena ada yang dokter spesialis radiology yang meninggal, lalu ada beberapa nakes juga terkonfirmasi positif, sehingga mereka mulai hari ini menutup IGDnya," ujar dia.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, per 5 Juni 2021, kasus kumulatif positif Covid-19 di Jatim mencapai 156.050. Sebanyak 142.727 di antaranya dinyatakan sembuh, 1.793 masih dirawat dan 11.530 meninggal dunia.

Sedangkan kasus kumulatif Covid-19 di Bangkalan, tercatat ada sebanyak 1.754 kasus. 1.520 dinyatakan sembuh, 178 meninggal dunia dan sebanyak 56 pasien masih dirawat. Bangkalan dalam peta risiko merupakan daerah berstatus kuning, atau zona risiko rendah.

Meningkatnya kasus Covid-19 di Bangkalan ini, kata Herlin, ditengarai karena tingginya mobilitas warga pada momen mudik Lebaran Idulfitri beberapa waktu lalu. Selain itu, menurutnya, tingkat kepatuhan masyarakat Bangkalan terhadap protokol kesehatan juga rendah.

"Kalau kami lacak, kedatangan mudik ini, kelihatannya mudik dari provinsi lain yang masuk ini berarti ada yang tidak terdeteksi, enggak ada gejala, lalu belum bisa terdeteksi karena masih [inkubasi], tapi karena lama di daerah itu berapa hari, tidak disiplin prokes itu yang menyebabkan," ucapnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/