Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
19 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
16 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
16 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
17 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Jenazah Covid-19 Dibungkus Terpal, Karena di Ende Tidak Ada Kantong Jenazah

Jenazah Covid-19 Dibungkus Terpal, Karena di Ende Tidak Ada Kantong Jenazah
Pasien Covid-19 meninggal lalu digendong ke kuburan. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 26 Juni 2021 02:12 WIB
ENDE - Kepala Puskesmas Detukeli, Seravinus Sage membenarkan bahwa video yang beredar di media sosial tersebut merupakan warga Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19.

Menurut Seravinus, korban terpapar covid-19 setelah kontak erat dengan salah satu keluarganya, yang saat ini sedang dikarantina di RSUD Ende. "Almarhum yang meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif covid-19 tersebut adalah benar warga dari Desa Kanganara Kecamatan Detukeli yang berinisial LL, berusia (63) tahun," ungkapnya, Jumat (25/6).

Seravinus mengatakan, LL yang terkonfirmasi covid-19 tersebut meninggal dunia di rumahnya sendiri ketika sedang tidur. Saat itu keluarga memanggil namun tidak menjawab, setelah dicek ternyata korban telah meninggal dunia.

Meninggal secara mendadak membuat warga lain panik dan takut, sehingga tidak mendekati jenazah korban.

“Kami dari petugas kesehatan kewalahan, karena selain tenaga kesehatan yang tidak terlatih juga karena keterbatasan APD, sehingga kami kesulitan melakukan evakuasi untuk menguburkan pasien covid-19 tersebut," ungkap Seravinus.

Tidak tersedianya kantong jenazah, membuat petugas dan keluarga terpaksa membungkus jenazah LL menggunakan sebuah terpal berwarna biru.

“Kami meminta kepada pemerintah daerah dan juga satgas covid-19 Kabupaten Ende untuk bisa mendistribusikan APD dan juga kantong jenasah, karena sangat dibutuhkan saat terjadi kondisi darurat seperti ini," tambah Seravinus.

Sebelumnya diberitakan, video dua orang berpakaian hazmat membopong sebuah terpal berwana biru, yang didalamnya diduga terbungkus jenazah seorang penderita covid-19, viral di media sosial.

Video berdurasi satu menit tiga puluh detik itu, diposting oleh akun bernama Armin Wasa di beranda facebooknya. Dia menulis keterangan videonya, Detukeli Dimana Kita?, Jumat (25/6).

Kedua petugas terlihat dibantu salah satu keluarga memasukkan jenazah ke liang lahat. Usai penguburan mereka langsung disemprot dengan disinfektan. Diketahui, video itu direkam di Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Informasi yang dihimpun, korban yang terpapar covid-19 berinisial LL (63), meninggal di rumahnya pada pukul 9.00 Wita dan baru dimakamkan pada pukul 16.00. Akibatnya desa itu mencekam karena warga tidak berani keluar rumah.

Kepala Desa Kanganara, Emanuel Dame mengatakan, sejak LL dinyatakan terpapar covid-19 hingga meninggal dunia, tidak dilakukan tindakan medis sama sekali.

"Hingga malam ini tidak dilakukan tracing terhadap keluarga, padahal keluarga ikut menguburkan korban tanpa alat pelindung diri (APD)," ujarnya.

Emanuel mengaku, semenjak video itu beredar dan viral, dia langsung disoroti tentang pengelolaan dana untuk penanganan covid-19 di desa, yang hingga hari ini belum dicairkan.

"Ada sebagian orang mempertanyakan soal penanganan dana covid-19 di desa, tapi saya harus katakan bahwa hingga saat ini dana tersebut belum dicairkan," ungkapnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Nusa Tenggara Timur, Kesehatan, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/