Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
23 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Viral Dua Orang Berpakaian APD Bopong Jenazah Diduga Pasien Covid-19

Viral Dua Orang Berpakaian APD Bopong Jenazah Diduga Pasien Covid-19
Pasien Covid-19 meninggal lalu digendong ke kuburan. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 26 Juni 2021 02:09 WIB
ENDE - Video dua orang berpakaian hazmat membopong sebuah terpal berwarna biru, yang di dalamnya diduga terbungkus jenazah seorang penderita covid-19, viral di media sosial.

Video berdurasi satu menit tiga puluh detik itu, diposting oleh akun bernama Armin Wasa di beranda facebooknya. Dia menulis keterangan videonya, Detukeli Dimana Kita?, Jumat (25/6).

Kedua petugas terlihat dibantu salah satu keluarga memasukkan jenazah ke liang lahat. Usai penguburan mereka langsung disemprot dengan disinfektan. Diketahui, video itu direkam di Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Informasi yang dihimpun, korban yang terpapar covid-19 berinisial LL (63), meninggal di rumahnya pada pukul 9.00 Wita dan baru dimakamkan pada pukul 16.00. Akibatnya desa itu mencekam karena warga tidak berani keluar rumah.

Kepala Desa Kanganara, Emanuel Dame mengatakan, sejak LL dinyatakan terpapar covid-19 hingga meninggal dunia, tidak dilakukan tindakan medis sama sekali.

"Hingga malam ini tidak dilakukan tracing terhadap keluarga, padahal keluarga ikut menguburkan korban tanpa alat pelindung diri (APD)," ujarnya.

Emanuel mengaku, semenjak video itu beredar dan viral, dia langsung disoroti tentang pengelolaan dana untuk penanganan covid-19 di desa, yang hingga hari ini belum dicairkan.

"Ada sebagian orang mempertanyakan soal penanganan dana covid-19 di desa, tapi saya harus katakan bahwa hingga saat ini dana tersebut belum dicairkan," ungkapnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Nusa Tenggara Timur, Kesehatan, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/