Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
4
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
5
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
21 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
6
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
21 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Peringatan HANI, Wapres: Bentuk Keprihatinan Dunia

Peringatan HANI, Wapres: Bentuk Keprihatinan Dunia
Menpora Zainudin Amali hadiri Peringatan HANI. (Dok. Kemenpora)
Senin, 28 Juni 2021 14:42 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin mengatakan semua negara anggota Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) memperingati Hari Anti Hari Anti Narkotika Internasional yang telah ditetapkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada tanggal 26 Juni termasuk Indonesia.

“Peringatan HANI sebagai bentuk keprihatinan dunia terhadap korban penyalahgunaan narkotika sekaligus wujud perlawanan terhadap salah satu kejahatan luar biasa yang menjadi tantangan negara-negara di seluruh dunia,” ujar Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutanya pada peringatan HANI secara virtual, Senin (28/6/2021) yang dihadiri Menpora Zainudin Amali dan sejumlah pimpinan kementerian/lembaga negara.

Ketua Umum MUI ini mengingatkan bahwa hingga saat ini, seluruh negara dan masyarakat internasional masih menghadapi dua musuh besar yaitu bencana kesehatan yaitu pandemi covid-19 dan narkotika.

“Imbasnya melanda semua lini kehidupan manusia mulai dari individu keluarga masyarakat hingga Negara,” katanya.

Berdasarkan laporan UNODC yang dirilis 24 Juni 2021 menyebutkan sekitar 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan narkoba pada tahun 2020. Artinya, orang yang menggunakan narkoba meningkat sebesar 2 persen. Namun pada tahun 2030, pengguna anrkoba secara global diperkirakan akan meningkat 11 persen.

Sementara itu, berdasarkan survey nasional BNN bersama LIPI pada tahun 2019, penggunaan narkoba di Indonesia mencapai 1,80 persen atau sekitar 3.419.188 jiwa. “Sehingga dapat dikatakan ada 180 dari tiap 10.000 penduduk Indonesia umur 15 hingga 64 tahun terpapar memakai narkoba,” ungkap Ma’ruf.

Menurutnya, permasalahan tersebut masih dihadapi Indonesia hingga saat ini antara lain karena banyaknya jaringan sindikat narkotika yang beroperasi dengan menyelundupkan narkoba melalui jalur laut. Sehingga meningkat kawasan bahaya narkoba di seluruh Indonesia.

“Narkoba disalahgunakan oleh penduduk usia produktif antara 15 hingga 64 tahun dan peredaran narkoba sudah merambah hingga ke desa-desa serta melibatkan kalangan perempuan dan anak-anak, baik sebagai kurir maupun penyalahguna. Kemudian juga transit narkoba bermutasi dari modus operandi tradisional beralih ke penggunaan teknologi secara daring dalam berbagai bentuk,” katanya.

Ma’ruf Amin pun menegaskan bahwa perang melawan narkoba memerlukan sinergitas dan kerjasama baik di tingkat regional maupun nasional terutama terhadap kegiatan penyelidikan, kegiatan tukar-menukar informasi dan operasi bersama.

Selain itu, dia berharap peran P4GN dapat dilakukan secara optimal dengan cara kerja sama dan kolaborasi dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat.

“Kita perlu membangun dan melakukan investasi SDM unggul dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peran P4GN agar masyarakat terhindar dari penyalahgunaan narkotika sehingga terwujud masyarakat Indonesia yang sehat, cerdas, berdaya saing, berwawasan kebangsaan dan mulia,” harapnya.

Pada kesempatan ini, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Petrus Reinhard Golose menyampaikan bahwa HANI 2021 ini mengangkat tema nasional ‘Perang Melawan Narkoba, War On Drugs di Era Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar)’.

Menurut Petrus, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024. Dalam mengimplementasikan ini, pihaknya telah bersinergi dengan kemnterian dan lembaga serta pemerintah daerah.

“Langkah strategis Badan Narkotika Nasional dalam upaya perang melawan narkotika yaitu melalui strategi soft power approach yaitu berupa aktivitas pencegahan agar masyarakat memiliki ketahanan diri dan daya tahan terhadap penyalahgunaan narkotika,” kata Petrus dalam laporannya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya rehabilitasi bagi para pecandu penyalahgunaan narkoba.

Langkah selanjutnya adalah hard power approach, hal ini dilakukan dengan memfokuskan pada aspek penegakan hukum yang tegas dan terukur dalam menangani sindikat narkotika.“Serta smart power approach dengan menggunakan teknologi informasi di era digital dalam upaya penanggulangan narkotika,” pungkasnya.

Petrus juga melaporkan bahwa BNN telah melakukan tugas satu program Desa BERSINAR di 553 desa/kelurahan, program alternative development di 14 desa di Aceh dan 128 desa kawasan rawan narkoba.

“Mengungkap 107 jaringan sindikat narkoba berskala nasional dan internasional dari 126 jaringan yang berhasil dipetakan, menyita barang bukti 3,52 ton sabu, 5,91 ton ganja, 87,5 hektar ladang ganja dan 515,509 butir ekstasi yang banyak diselundupkan melalui jalur laut. Menangani kasus TPPU dengan menyita aset senilai Rp.116.862.409.817,” jelasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/