Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
23 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Angkringan-Warkop Ini Berharap Pemerintah Tak Paksa 'Dine In' selama PPKM Darurat

Angkringan-Warkop Ini Berharap Pemerintah Tak Paksa Dine In selama PPKM Darurat
Angkringan semi kafe di Jl. Raya Serpong, Tangsel. (foto: www.gonews.co/dzulfiqar)
Senin, 05 Juli 2021 12:51 WIB
TANGSEL - Sebuah penjual angkringan di Serpong, Tangsel (Tangerang Selatan), Banten, berharap pemerintah tak melarang mereka untuk tetap melayani pelanggan makan di tempat selama PPKM Darurat.

Amar, pegawai di angkringan tersebut menuturkan pada GoNEWS.co baru-baru, tanpa layanan makan di tempat atau 'dine-in', omsetnya bisa turun 50 persen.

"Kalau masih boleh 'dine-in' kita masih bisa dapet 400 ribu rupiah lah sehari. Itu pun digabung dengan kopi," kata Amar sembari menunjuk ke 'merchant' kopi yang ada di tempatnya berjualan.

Ia menyatakan, pihaknya memastikan bahwa perlengkapan penegakkan Prokes (Protokol Kesehatan) tersedia di angkringannya. "Lengkap, itu kami hand sanitizer dan tempat cuci tangan," ujarnya menunjuk ke botol pembersih tangan yang diletakkan di meja depan.

"Kami sih sangat berharap masih boleh 'Dine In' yang penting kan Prokes tetap kami jaga," kata Amar.

Meski begitu, kata Amar, harapan tinggal lah harapan, keputusan ada di tangan pemerintah kota dan bagaimana sikap mereka sebagai unit bisnis bergantung pada sikap pemilik angkringan.

"Ya kita terserah bos aja," ujar dia.

Ia bersyukur, bosnya cukup pengertian. Kata dia, gaji mereka tak diturunkan meski omset berkurang lantaran pandemi.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Banten, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/