Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
13 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Olahraga

Era Baru Olahraga Indonesia, Terobosan Okto Menembus Dunia

Era Baru Olahraga Indonesia, Terobosan Okto Menembus Dunia
Raja Sapta Oktohari. (Dok. NOC Indonesia)
Kamis, 15 Juli 2021 13:45 WIB
Penulis: Azhari Nasution
MUNGKIN banyak yang melupakan saat Raja Sapta Oktohari ditunjuk menjadi Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Saat itu, Okto, panggilan akrab Raja Sapta Oktohari yang menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Spors Sepeda Indonesia (PB ISSI) menyiapkan bonus masing-masing Rp100 juta bagi atlet yang lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Bonus itu diberikannya sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan atlet yang susah payah mendapatkan tiket ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Bonus yang tidak pernah dipikirkan CdM sebelumnya.

Kini, Okto telah menjabat Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) menggantikan poisi Erick Thohir. Namun, kebiasaan itu pun tidak diubahnya.

Sebesar 59.000 dolar AS atau sekitar Rp850 juta telah disiapkan NOC Indonesia untuk 28 atlet dan 17 pelatih yang memperkuat Kontingen Merah Putih di Olimpiade Tokyo 2020. Praktis, setiap atlet akan menerima 1.500 dolar AS atau sekitar Rp22 juta dan pelatih masing-masing dapat 1.000 dolar AS (sekira Rp14,5 juta).

Lantas darimana dana tersebut ? Yang jelas bukan alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikucurkan Kemenpora untuk memberangkatkan Kontingen Indonesia.

Dana tersebut dari hasil galangan dana KOI di beberapa badan organisasi olahraga dunia, seperti Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Association of National Olympic Committees (ANOC) serta sokongan dari Chef de Mission (CdM) untuk Olimpiade Tokyo 2020, Rosan P Roeslani.

Luar biasa memang. Adanya kucuran dana dari IOC dan ANOC itu menjadi bukti bahwa duet Okto dengan Sekjen Ferry J Kono telah menunjukkan komitmennya dalam membangun olahraga Indonesia. Apalagi, NOC Indonesia secara terbuka mengumumkannya.

Pasokan dana ini bukan yang pertama dilakukan. Sebelumnya, NOC Indonesia juga mengucurkan dana untuk membiayai program-program yang bermanfaat bagi NOC Indonesia sendiri maupun di federasi nasional. Seperti program kepelatihan, baik atlet, pelatih maupun wasit.

Saat itu, NOC Indonesia menyerahkan bantuan dana masing-masing sebesar 2.000 dolar AS kepada 11 cabang olahraga yang mengikuti Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Yakni, PP Perpani, PB PRSI, PB PBSI, PP Perbasi, PB PABSI, PP FPTI, PB PSOI, dan PB Forki.

Yang lebih mengejutkan lagi, NOC Indonesia juga memberikan kesempatan bagi induk-induk organisasi mendapatkan bantuan dana dengan mengajukan proposal kepada Komite Olimpiade Asia (OCA) melalui Komite Olimpiade Indonesia. Bahkan, Ferry J Kono sendiri mengumumkan ada dana sebesar 1,4 juta dolar AS yang bisa dimanfaatkan oleh cabor untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Selain menggali potensi dana dari luar negeri, Okto juga menopang Grand Desain Olahraga Nasional dengan 14 cabor unggulan yang diluncurkan Menpora Zainudin Amal dimana target utamanya prestasi di Olimpiade.

Kini, NOC Indonesia melahirkan Indonesia Olympic Champions Program dalam upaya meningkatkan kualitas high performance atlet. Project ini merancang dan mengatur pertukaran training camp atlet ke luar negeri.

Program pertukaran training camp bersifat dua arah dan terbuka bagi seluruh federasi nasional (PP/PB) di bawah organisasinya, terutama cabang olahraga (cabor) andalan Merah Putih. Project ini rencananya mulai dilaksanakan pada pengujung 2021 dengan meminimalkan penggunaan anggaran pemerintah.

Dan, NOC Indonesia sendiri telah memetakan negara mana saja yang akan menjadi destinasi pelatihan bagi atlet-atlet Merah Putih. Seperti cabor balap sepeda di Swiss, taekwondo di Korea Selatan, rowing di Belanda, jet ski dan surfing di Amerika Serikat.

Tak hanya untuk peningkatan high peformance atlet saja, NOC Indonesia juga bakal mengirimkan akademisi olahraga guna meningkatkan pengetahuan di bidang sport science. Khusus untuk program ini akan dilakukan di Qatar.

Ya, olahraga Indonesia telah memasuki era baru di baah kepemimpinan Okto. Itu patut diberikan apresiasi.

Penulis : Azhari Nasution, Wartawan Gonews.co Group. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/