Ambil BST Perlu Serahkan Fotokopi KTP-el atau Tidak? Ini Kata Kemensos
Rabu, 28 Juli 2021 12:07 WIB
TANGSEL - Kehumasan Kemensos RI, Agus menjelaskan, syarat bagi warga untuk mengambil BST Kemensos adalah menunjukkan dokumen asli identitas kependudukan.Agus, menanggapi temuan di lapangan terkait masih adanya pensyaratan membawa fotokopi KTP-el dan fotokopi KK bagi warga yang hendak mengambil BST Kemensos.Sebetulnya, kata Agus kepada GoNEWS.co Rabu (28/7/2021), KTP-al asli yang harus ditunjukkan. Hal tersebut untuk memvalidasi apakah betul yang bersangkutan adalah warga yang berhak berdasarkan data yang ada."KTP-el asli. Untuk apa? Untuk mencocokkan betul nggak warga yang diundang itu datang sesuai dengan nama yang terdata. Agar betul-betul nanti tidak ada disalahgunakan oleh pihak-pihak lain," kata Agus.Agus menjelaskan, jika terjadi pensyaratan menyerahkan fotokopi KTP-el dan KK di lapangan, maka Dinas Sosial setempat bisa memberi teguran."Dinsos (dinas sosial)-nya, iya karena kan yang mengontrol (penyaluran di tingkat, red) kelurahan," kata Agus.Sebagaimana menjadi pengetahuan umum, dalam surat undangan pengambilan BST (Bantuan Sosial Tunai) Kemensos yang dikirimkan kepada warga, tertulis bahwa persyaratan pengambilan/penerimaan BST menunjukkan KTP-el atau Kartu Keluarga asli, bukan fotokopi.Mengingat penyaluran BST juga berlangsung di tengah ancaman penukaran virus korona, surat undangan pengambilan BST juga menuliskan aturan bahwa warga penerima BST harus menjaga protokol kesehatan; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan mengindari kerumunan.
Penyaluran BST Kemensos di Kelurahan Serpong Syaratkan Fotokopi KTP-KK dan Timbulkan KerumunanPantauan GoNEWS.co di wilayah Kelurahan Serpong pada Rabu (28/7/2021). Petugas dari kelurahan, mewajibkan warga untuk menyerahkan 3 lembar dokumen yakni, bukti surat undangan pengambilan BST, fotokopi KTP-el dan fotokopi KK.Petugas bahkan bertanya kepada warga yang datang hanya menyerahkan surat undangan dan menunjukkan KTP-el asli penerima BST, "Warga RT berapa sih? Memang RT nggak ngasih tahu harus pake fotokopi KTP-el, fotokopi KK?"."Kalau KTP asli nanti buat ditunjukkan di orang pos itu di dalam," kata Hery P. yang mengaku sebagai petugas dari kelurahan, merujuk pada satu ruangan tempat serah terima BST.Wartawan GoNEWS.co yang hadir di lokasi sebagai kuasa dari salah satu penerima BST juga harus menyerahkan fotokopi KTP-el dirinya lengkap dengan surat kuasa bermaterai."(Kurang, red) Surat Kuasa bermaterai," kata seorang aparat pemerintahan tingkat bawah yang sempat menyatakan pada GoNEWS.co agar teknis pembagian BST ini tidak diberitakan."Sama fotokopi KTP Anda," sambung salah satu petugas di meja pendaftaran tempat Hery menerima berkas-berkas warga.Pantauan di lokasi, juga tak nampak tersedia tempat cuci tangan ataupun cairan pencuci tangan untuk warga yang mengantre. Hanya ada satu botol kecil hand sanitizer yang terlihat di meja petugas Pos. Warga yang terus berdatangan sebelum tengah hari semakin menimbulkan kerumunan meski seorang petugas kelurahan terus mengingatkan untuk jaga jarak.
Setelah beberapa lama, nama penerima BST pun dipanggil petugas kelurahan untuk membubuhkan dua kali tanda tangan. Berkas yang tadi diserahkan dikembalikan kepada penerima atau kuasa penerima BST.Di ruangan serah terima BST, 3 orang petugas PT Pos melayani warga. Warga diminta menyerahkan berkas-berkas yang sudah diverifikasi oleh petugas kelurahan, kemudian membubuhkan satu buah tanda tangan dan menuliskan nomor telepon. Ada pulpen yang disediakan petugas untuk digunakan warga.Petugas Pos kemudian memfoto surat undangan, KTP-el asli nama penerima BST dan KTP-el asli kuasa penerima BST. Petugas Pos juga memfoto wajah penerima BST atau kuasanya dengan pose memegang uang BST, dan KTP-el. Foto-foto tersebut kemudian diinput ke dalam sebuah aplikasi di gadget petugas.Petugas Pos menuturkan, aplikasi itu di-build oleh PT Pos dan digunakan secara nasional. Sempet terjadi kendala pengunggahan foto di aplikasi yang menurut petugas disebabkan karena banyaknya yang sedang menginput data serupa."Di wilayah lain juga kan sedang membagikan. Untuk di kelurahan Serpong ada sekitaran 1.400an warga penerima," kata seorang petugas wanita.Petugas wanita dari PT Pos itu juga menuturkan, kadang ada gepokan uang yang selisih satu lembar dari seharusnya.
Hingga tengah hari, tak kurang dari 3 orang lansia yang tampak turut mengantre. Satu diantaranya bahkan ditemani seorang pemuda karena untuk berjalan pun harus dijaga.***