Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
13 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
10 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Umum

Cerita Suku Anak Dalam Tolak Bansos

Cerita Suku Anak Dalam Tolak Bansos
Suku Anak Dalam saat menerima KTP-el. (foto: dok. suku anak dalam)
Senin, 09 Agustus 2021 22:57 WIB
JAKARTA - Kelompok Suku Anak Dalam (Orang Rimba di Jambi) pimpinan Tumenggung Ngelembo tak terima bantuan sosial (bansos) hingga saat ini.

"Sampai sekarang," kata Tumenggung Ngelembo kepada GoNEWS.co, Senin (9/8/2021) malam.

Ngelembo menjelaskan, bukan tak ada jatah bansos untuk warga di kelompoknya, tapi jumlah Bansos dari pemerintah tak merata untuk 53 orang warganya yang sudah memiliki KTP-el.

Juli lalu, ada sebanyak 17 orang warganya yang masuk data penerima bansos berupa beras, telur dan mie. Tapi terpaksa Ia tolak.

"Kita bingung, kelompok saya yang bikin KTP ada 53 orang, kok yang terdata hanya 17 orang?" kata Ngelembo.

Ia menuturkan, beberapa bulan lalu sebanyak 53 orang warganya telah membuat KTP-el. Warganya rela difoto untuk kepentingan pembuatan kartu identitas itu, meskipun foto diri perempuan rimba adalah larangan adat dari nenek moyang mereka.

Ngelembo mengatakan pada warga kala itu, tanpa foto tak bisa punya KTP-el dan tanpa KTP-el pemerintah tak bisa memberi bantuan.

"Lalu sekarang ibu-ibu menuntut saya karena mereka sudah melanggar adat, tapi bantuan tak didapat (hanya sebagian orang yang dapat, red)" kata Ngelembo.

Untuk diketahui, Orang Rimba di Jambi tersebar di hutan-hutan di beberapa kecamatan. Mereka hidup berkelompok-kelompok dimana setiap kelompok dipimpin oleh seorang tumenggung. Ngelembo adalah salah satu tumenggung untuk kelompok Orang Rimba di kawasan Desa Jelutih, Kecamatan Batin, Kabupaten Batanghari.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Umum, Jambi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/