Cerita Suku Anak Dalam Tolak Bansos
"Sampai sekarang," kata Tumenggung Ngelembo kepada GoNEWS.co, Senin (9/8/2021) malam.
Ngelembo menjelaskan, bukan tak ada jatah bansos untuk warga di kelompoknya, tapi jumlah Bansos dari pemerintah tak merata untuk 53 orang warganya yang sudah memiliki KTP-el.
Juli lalu, ada sebanyak 17 orang warganya yang masuk data penerima bansos berupa beras, telur dan mie. Tapi terpaksa Ia tolak.
"Kita bingung, kelompok saya yang bikin KTP ada 53 orang, kok yang terdata hanya 17 orang?" kata Ngelembo.
Ia menuturkan, beberapa bulan lalu sebanyak 53 orang warganya telah membuat KTP-el. Warganya rela difoto untuk kepentingan pembuatan kartu identitas itu, meskipun foto diri perempuan rimba adalah larangan adat dari nenek moyang mereka.
Ngelembo mengatakan pada warga kala itu, tanpa foto tak bisa punya KTP-el dan tanpa KTP-el pemerintah tak bisa memberi bantuan.
"Lalu sekarang ibu-ibu menuntut saya karena mereka sudah melanggar adat, tapi bantuan tak didapat (hanya sebagian orang yang dapat, red)" kata Ngelembo.
Untuk diketahui, Orang Rimba di Jambi tersebar di hutan-hutan di beberapa kecamatan. Mereka hidup berkelompok-kelompok dimana setiap kelompok dipimpin oleh seorang tumenggung. Ngelembo adalah salah satu tumenggung untuk kelompok Orang Rimba di kawasan Desa Jelutih, Kecamatan Batin, Kabupaten Batanghari.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | GoNews Group, Umum, Jambi |