Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
19 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
18 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
17 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
18 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Umum

Parlemen Modern, Cita-Cita Legacy Indra Iskandar untuk Demokrasi

Parlemen Modern, Cita-Cita Legacy Indra Iskandar untuk Demokrasi
Sekjen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Indra Iskandar. (foto: www.gonews.co/dzulfiqar)
Selasa, 10 Agustus 2021 23:43 WIB
LAHIR dari keluarga yang dipimpin oleh seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) Kementerian Perdagangan, Indra Iskandar meniti karir sebagai abdi negara.

Ayahnya yang ASN, kata pria kelahiran Jakarta, 14 November 1966 itu, merupakan pria Aceh yang hijrah ke Jakarta sejak tahun 1950an. Di keluarga, Indra menjadi satu-satunya yang mengikuti trah sang ayah menjadi ASN. Ibunya juga merupakan orang Aceh.

Pendidikan menjadi hal penting bagi Indra. Ia mengawali kuliahnya di UI (Universitas Indonesia) dan menyelesaikan doktoral di IPB (Institut Pertanian Bogor). Meski sudah doktor, saat ini Ia juga tengah menyelesaikan salah satu pascasarjananya di Unpad (Universitas Padjajaran) untuk menguatkan pemahamannya terhadap paradigma berpikir di ekosistem parlemen yang sehari-hari digelutinya.

Pertengahan tahun 1990an Ia mengawali karir di lingkungan Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta, tepatnya di ketata kotaan. Indra aktif di Forum Demokrasi bersama Gus Dur (Abdurrahman Wahid). Ketika Gus Dur menjabat Presiden RI, Indra diminta untuk membantu di istana. Saat itu, Menteri Sekretaris Negara dijabat oleh Bondan Gunawan, sementara Sekretaris Kabinet dijabat Marsilam Simanjuntak. Indra, diminta untuk membantu mengendalikan alur pekerjaan di Sekretaris Negara.

Ia terus mengabdi di Sekretariat Negara sampai tahun 2018. Dari situ, Indra baru hijrah ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan menduduki jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI hingga saat ini.

Belum dua tahun menjabat Sekjen DPR RI, Indra dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19. Sebagai pemimpin support system kinerja DPR maka Parlemen Modern menjadi tantangan yang harus Ia hadapi sekaligus menjadi legacy yang harus Ia capai. Bahwa digitalisasi menjadi tuntutan pandemi Covid-19, juga menjadi bagian dari tugas besarnya mewujudkan DPR yang terbuka, representatif, dan menjamin akses publik yang berbasis digital.

Di era Indra, DPR membangun Big Data Parlemen yang targetnya rampung sebelum menutup tahun 2021. Dengan Big Data, risalah rapat dewan di setiap komisi dan alat kelengkapan dewan, bisa diketahui masyarakat. Situs dpr.go.id juga terus dioptimalkan sejalan dengan penguatan Big Data, rakyat juga bisa mengadu di situs itu.

Keamanan data digital menjadi perhatian Indra, sehingga Kesetjenan DPR RI menggandeng BSSN dan BIN. Teknologinya dibuat sedemikian rupa oleh DPR RI, sementara BSSN dan BIN membantu melindungi server DPR RI. Saat ini, DPR telah memiliki 2 server dan akan mengupayakan pembangunan server baru di luar pulau agar aspek ideal sebuah Big Data terpenuhi.

Dengan Big Data, anggota dewan juga diharapkan bisa lebih mudah mengakses data mitra kerja dalam hal ini kementerian/lembaga negara. Ini menjadi tahap kedua Big Data DPR RI yang rencananya dilakukan tahun 2022.

Sekarang ini, Parlemen Modern bisa dinilai mendapat angka 7 dalam skala 1 - 10. Paperless yang terus dioptimalkan, informasi rapat-rapat yang disampaikan melalui gadget, menjadi salah satu potret parlemen modern yang telah berjalan.

Di sisa roadmap yang masih harus dijalankan dan penyempurnaan-penyempurnaan yang harus terus dilakukan, dukungan politik unsur pimpinan DPR dirasa sudah cukup. Selanjutnya, dukungan anggaran semoga tak jadi kendala karena bagaimanapun Indonesia memang masih harus berjibaku dengan pandemi yang belum jelas ujungnya. Rencana Induk Teknologi Informasi hingga 3 sampai 5 tahun ke depan diharap bisa terus berjalan dengan baik.

Dalam mewujudkan Parlemen Modern, pekerjaan rumah Indra selanjutnya adalah penguatan SDM (sumber daya manusia) di Kesetjenan DPR RI. Ia memahami bahwa apapun yang dicita-citakan menjadi sulit terwujud jika kemampuan SDM belum memadai. Karenanya, assesmen kapabilitas beberapa poin penting keilmuan pegawai di Kesetjenan DPR RI juga akan segera dilakukan.

Menjadi Sekjen DPR RI dengan jenjang eselon IA saat ini, Ia telah mencapai puncak karir sebagai seorang ASN. Selanjutnya, sebagai wujud legacy-nya, Ia bercita-cita untuk berkontribusi optimal dan memberi makna besar bagi demokrasi Indonesia dengan mewujudkan Parlemen Modern yang optimal.

Dalam sebuah bincang di Senayan Ia menyatakan, dirinya berterima kasih penuh khidmat kepada setiap orang yang berjasa dalam karirnya dan seluruh unsur pimpinan di DPR yang punya frekuensi sama untuk Parlemen Modern; parlemen yang terbuka, representatif, dan menjamin kemudahan akses publik.

Penulis:

Muhammad Dzulfiqar

Wartawan GoNEWS.co

***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Aceh, DKI Jakarta, DPR RI, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/