Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
22 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
5
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Internasional

Taliban Masuki Kabul, Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan

Taliban Masuki Kabul, Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan
Ashraf Ghani (Foto: AP Photo/Rahmat Gul)
Senin, 16 Agustus 2021 06:00 WIB

JAKARTA - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah meninggalkan Ibu Kota Kabul. Ghani diketahui menuju Tajikistan.

Dilansir Reuters, Minggu (15/8/2021) kepergian Ghani itu diinformasikan oleh pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Afghanistan. Akan tetapi dia tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Kantor Kepresidenan saat dimintai keterangan mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengatakan apapun karena alasan keamanan. "Tidak bisa mengatakan apa-apa tentang gerakan Ashraf Ghani karena alasan keamanan," jelasnya.

Sementara itu, seorang perwakilan Taliban mengatakan kelompok itu sedang memeriksa keberadaan Ghani.

Sebelumnya diberitakan, Taliban telah memasuki Ibu Kota Kabul untuk menguasai Afghanistan. Taliban mengatakan pihaknya ingin menguasai Afghanistan dengan peralihan yang damai dalam beberapa hari ke depan.

"Dalam beberapa hari ke depan, kami menginginkan transfer damai," kata juru bicara kelompok Taliban yang berbasis di Qatar, Suhail Shaheen kepada BBC, seperti dilansir AFP, Minggu (15/8).

Shaheen mengatakan kebijakan Taliban menjelang transfer kekuasaan, pihaknya akan memasang kembali kelompok Islam garis keras, setelah dua dekade pasukan pimpinan AS menggulingkan mereka setelah serangan 11 September 2001 lalu.

"Kami menginginkan pemerintahan Islam yang inklusif. Itu berarti semua warga Afghanistan akan menjadi bagian dari pemerintahan itu," kata Shaheen.

"Kami akan melihat itu di masa depan saat transfer damai sedang berlangsung," lanjutnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Internasional, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/