Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
20 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
15 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
20 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Nasional

Pemerintah Serius Garap Food Estate

Pemerintah Serius Garap Food Estate
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo dalam suatu kesempatan di lahan pertanian padi. (foto: dok. ist.)
Minggu, 22 Agustus 2021 19:08 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menegaskan, ketahanan pangan nasional merupakan tujuan utama dari program Food Estate dalam upaya menjamin ketersediaan pangan untuk rakyat.

Dalam rilis yang diterima GoNEWS.co, Minggu (22/8/2021), Mentan Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, Food Estate sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yaitu menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.

Diketahui, pemerintah telah memulai Food Estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur. Program tersebut juga sebagai respons atas data yang dilansir oleh Food and Agriculture Organization (FAO) mengenai kemungkinan buruk dampak pandemi Covid-19 terhadap ketahanan pangan.

Hingga 2024, pemerintah menargetkan sejumlah sasaran dalam program ini.

Pertama, kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, "Terlaksananya penataan ruang dan pengembangan infrastruktur wilayah untuk kawasan sentra produksi pangan yang berkelanjutan,".

"Kedua, meningkatnya produksi, indeks pertanaman dan produktivitas pangan melalui pertanian presisi," papar Ali.

Capaian ketiga yang ingin disasar adalah terbangunnya sistem logistik, pengolahan dan nilai tambah, distribusi dan pemasaran berbasis digital. Keempat, terbangunnya korporasi petani yang mampu dan berdayaguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani. "Terakhir, meningkatnya daya dukung ekosistem hutan dan gambut untuk mendukung keberlanjutan kawasan sentra produksi pangan," terang Ali.

Dikatakan Ali, pengembangan lahan rawa di Kalimantan Tengah sebagai wilayah pengembangan Food Estate memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan agro-ekosistem lainnya seperti lahan kering atau tadah hujan.

Setidaknya ada delapan keunggulan yang disebut Ali di antaranya ketersediaan lahan cukup luas, sumber daya air melimpah, topografi relatif datar, akses ke lahan dapat melalui sungai dan sudah banyak jalan darat, lebih tahan deraan iklim, rentang panen panjang khususnya padi, bahkan dapat mengisi masa paceklik di daerah bukan rawa, keanekaragaman hayati dan sumber plasma nutfah cukup kaya dan mempunyai potensi warisan budaya dan kearifan lokal yang mendukung.

"Sejak tahun 2020, progres kegiatan pengembangan Food Estate Kalteng dari aspek infrastruktur irigasi, Kementerian PUPR sudah mulai melakukan rehabilitasi infrastruktur irigasi pada luasan 2.000 hektar di wilayah Kecamatan Dadahup," tutur Ali.

Tahun 2021 ini, Ali melanjutkan, Kementerian PUPR fokus pada kegiatan rehabilitasi infrastruktur irigasi di wilayah Blok A seluas 43.503 hektar. "Saat ini sedang berjalan kegiatan kontruksi perbaikan jaringan irigasi," papar dia.

Untuk kegiatan intensifikasi lahan, Ali menyebut saat ini kondisi pertanaman tahun 2020, dari target 30.000 hektar (di Kabupaten Kapuas 20.000 hektar dan Kabupaten Pulang Pisau 10.000 hektar), progres panen saat ini seluas 25.878 hektar (86,26 persen) dan menghasilkan produksi sebanyak 101.463 ton.

"Sedangkan untuk kondisi pertanaman tahun 2021 dari target 14.135 hektar, pertengahan Agustus ini akan memasuki masa panen," papar Ali.

Ia melanjutkan, untuk kegiatan ekstensifikasi lahan, dari target 22.500 hektar (Kabupaten Kapuas 18.500 hektar dan pulang pisau 4.000 hektar), saat ini sedang dilaksanakan kegiatan kontruksi yang meliputi kegiatan land clearing, land leveling, pembuatan saluran irigasi tingkat usaha tani dan pembuatan pematang.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Nasional, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/