Ubah Medali Perunggu Jadi Perak, Widi: Buah Hasil Kerja Keras
Penulis: Azhari Nasution
Berlomba di Tokyo International Forum, Jepang, Kamis (26/8/2021), gadis kelahiran Karangasem Bali, 12 Desember 1992 ini berhasil melakukan dua kali angkatan 98 kg yang menjadi angkatan terbaiknya. Dia unggul tipis atas lifter Venezuela, yang meraih medali perunggu Fuentes Monasterio yang mencatat angkatan terbaik 97 kg.
Sementara itu untuk medali emas, dipastikan menjadi milik lifter Tiongkok, Guo Lingling. Guo Lingling bahkan berhasil memecahkan rekor dunia dengan mencatat angkatan terbaik 108 kg.
"Di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, saya meraih medali perunggu. Makanya, saya senang dan bangga bisa mengubahnya menjadi medali perak di Paraliompiade Tokyo 2020. Dan, medali perak ini saya persembahkan untuk bangsa dan negara," kata Widi yang dihubungi Gonews.co Group melalui WhatsApp.
Keinginan untuk meningkatkan perolehan medali di Paralimpiade Tokyo 2020, kata Widi memang sudah menjadi tekadnya. Makanya, dia terus menjalankan program latihan dengan serius apalagi dia memahami persaingan sangat ketat.
Widi dengan medali perak Paralimpiade Tokyo 2020. (Dok. NPC Indonesia)
"Tidak gampang meraih perak di Paralimpiade Tokyo 2020 karena memang persaingan sangat ketat. Prestasi ini dicapai berkat kerja keras saya dalam menjalankan program latihan," ungkapnya.
Ni Nengah Widiasih adalah atlet para powerlifting Indonesia. Dia mulai mengenal olahraga angkat besi pada tahun 2006 mengikuti jejak kakak laki-lakinya yang lebih dulu berkompetisi di para powerlifting. ***
Kategori | : | DKI Jakarta, Olahraga |