Timnas Bola Basket Indonesia Dipaksa Akui Keunggulan Ukraina
Penulis: Azhari Nasution
DEBRECEN - Tim Nasional (Timnas) Bola Basket Putera 3x3 Indonesia kembali dipaksa harus mengakui keunggulan Ukraina dalam pertandingan Pool A Kejuaraan Bola Basket FIBA 3x3 World Cup 2021 di Main Court Debrecen, Hungaria, Kamis (26/8/2021) malam.
Usai menelan dua kekalahan di hari pertama, Timnas Bola Basket Indonesia yang berusaha meraih kemenangan berakibat kekuatannya malah tereduksi. Bahkan, Aaron Nathanael mengalami cedera saat baru semenit bermain.
Padahal, sebelum duduk di pinggir lapangan karena engkelnya cedera, Aaron sempat mencetak poin pembuka untuk Merah Putih. Dia mampu memanfaatkan celah di pertahanan Ukraina untuk mencetak satu angka pembuka. Sayangnya, setelah itu dia harus dibopong keluar lapangan akibat salah tumpuan saat berebut bola di bawah ring.
Setelah itu, Timnas Bola Basket Putera 3x3 Indonesia hanya bisa andalkan Franciscus Fernando, Rafael Pasha, dan Mikail Jaydra Muhammad. Mereka terus berjuang tanpa bisa rehat karena kekurangan pemain. Sementara Ukraina leluasa atur strategi dan sering menyegarkan kondisi dengan main bergantian.
Situasi itu membuat Ukraina mudah mengumpulkan poin demi poin. Rafael Pasha dkk juga sempat berikan perlawanan. Hanya memang akurasi shooting yang lemah membuat poin seret. Ukraina pun keluar sebagai pemenang dengan kedudukan 22-9.
"Cederanya Aaron sangat berpengaruh karena 3x3 ini intensitasnya tinggi. Main bertiga pasti berat banget. Perkiraan Aaron bisa recovery 1-2 minggu," jelas Team Delegate Timnas Bola Basket Putera 3x3 Indonesia Syafiq Ali Mubarak melalui WhatsApp.
Syafiq memberikan contoh beratnya permainan di ajang ini hanya andalkan kekuatan yang pas-pasan. Yakni saat Brazil melawan Kazakhstan. Ketika itu, Brazil dipaksa main dengan andalkan tiga pemain setelah satu pemainnya cedera. Di akhir laga, Brazil pun menyerah 13-21 kepada Kazakhstan.
"Kita bisa lihat Brazil bisa kalah lawan Kazakhtan karena main bertiga juga," ucapnya.
Dengan tiga kekalahan yang diterima, Indonesia berada di juru kunci Pool A. Syafiq menjelaskan, banyak pelajaran yang bisa diambil dari keikutsertaan Indonesia di ajang ini. Melalui FIBA 3x3 World Cup, Indonesia bisa mengukur posisi di persaingan global.
"Banyak yang bisa diambil di sini, selain pemain dapat mengukur kemampuam mereka kita juga dapat melihat apa yang harus kita tingkatkan untuk bersaing di kompetisi 3x3. Yang perlu dilakukan adalah membuat kompetisi 3x3 berjalan dengan rutin sehingga kita punya pool pemain yang sudah terbiasa bermain 3x3," jelas Syafiq. ***
Kategori | : | Olahraga, DKI Jakarta |