Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
14 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
14 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
14 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Politik

Sesalkan Penolakan Vaksinasi di NTT, Ketua DPD RI Minta Sosialisasi Kembali Digencarkan

Sesalkan Penolakan Vaksinasi di NTT, Ketua DPD RI Minta Sosialisasi Kembali Digencarkan
Ketua DPD RI saat memberikan sambutan dalam agenda Kunjungan Kerja di Uma Batu, Rote, Nusa Tenggara Timur, 28 Agustus 2021.
Minggu, 29 Agustus 2021 17:15 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

KUPANG - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyayangkan terjadinya penolakan vaksinasi Covid-19 di Desa Pasir Putih, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut LaNyalla, penolakan ini terjadi akibat hoak yang masih beredar.

Senator asal Jawa Timur ini meminta pemerintah bekerja lebih keras melakukan sosialisasi sekaligus untuk menangkal hoak.

"Saya meminta agar Dinas Kesehatan di Kabupaten Manggarai Barat lebih keras bekerja dalam menyosialisasikan pentingnya vaksinasi kepada masyarakat Desa Pasir Putih, Kecamatan Komodo yang menolak divaksin Covid-19," kata LaNyalla, di sela kunjungan kerja di NTT, Minggu (29/8/2021).

Mantan Ketua Umum PSSI itu menekankan pentingnya edukasi yang terus-menerus kepada masyarakat agar tidak termakan hoaks mengenai vaksinasi.

"Saya kira sosialisasi dan edukasi perlu untuk terus-menerus digencarkan di tengah-tengah masyarakat. Penolakan masyarakat tekait vaksinasi banyak disebabkan minimnya informasi yang diterima warga," tuturnya.

LaNyalla juga menilai pentingnya keterlibatan kepala desa secara langsung. Melalui pendekatan kepala desa diharapkan masyarakat dapat melupakan trauma takut dari hoaks yang beredar agar penularan Covid-19 di NTT dapat dikendalikan setelah mengalami lonjakan cukup drastis.

"Dalam situasi tersebut saya kira perlu keterlibatan semua pihak agar masyarakat terbebas dari hoaks, sehingga program vaksinasi massal berjalan lancar," katanya.

Apalagi diketahui pemeriksaan spesimen
Covid-19 di daerah itu masih jauh dari target. Sehingga, penularan Covid-19 sulit dideteksi, sebab pemeriksaan spesimen rata-rata per hari hanya mencapai 6,1 persen.

Saat ini, PPKM Level 4 di NTT diterapkan di Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Sumba Timur dan Ende. Sedangkan 18 kabupaten lainnya menerapkan PPKM Level 3.

"Selain upaya penerapan PPKM untuk menurunkan angka lonjakan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan dan peningkatan pengawasan juga perlu untuk mengajak segenap masyarakat NTT untuk melakukan vaksinasi agar herd immunity segera tercapai," pesan LaNyalla.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/