Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
15 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
20 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Politik

Kerjanya Cuma Marah, Anggota DPR: Mungkin Mensos Butuh Hiburan Biar Relaks

Kerjanya Cuma Marah, Anggota DPR: Mungkin Mensos Butuh Hiburan Biar Relaks
Mensos Risma saat berjoget ria. (Foto: Istimewa)
Selasa, 31 Agustus 2021 00:31 WIB

JAKARTA - Sikap emosional yang ditunjukan Menteri Sosial Tri Rismaharini dinilai masyarakat terlalu berlebihan. Mantan Walikota Surabaya tersebut pun diminta lebih tenang dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi tanpa menonjolkan amarah.

Menurut anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil, Risma perlu banyak hiburan agar lebih santai dalam menghadapi segala permasalahan dalam distribusi bantuan sosial kepada masyarakat.

"Menteri Sosial Risma butuh hiburan agar lebih relaks dalam mengelola dana bantuan sosial,” ujar Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (30/8).

Legislator dari fraksi PKS ini menambahkan, Risma tidak perlu mengamuk atau marah-marah kepada petugas yang bekerja di lapangan. Seharusnya sebagai menteri, ia lebih banyak mendengarkan duduk permasalahan bukan malah marah-marah.

"Enggak perlu marah-marah menyikapi terlambatnya distribusi sembako kepada warga yang membutuhkan. Sebab marah-marah menunjukkan bukan kelas menteri,” ucapnya.

Disinggung mengenai gaya marah-marah Risma adalah pencitraan semata, Nasir Djamil mengatakan, sikap hal tersebut memang tampak seperti peduli terhadap rakyat kecil. Namun hal tersebut tidak dibutuhkan di tengah situasi serbasulit akibat pandemi Covid-19 saat ini.

"Jadi yang dibutuhkan rakyat itu bukan marah-marah, tapi arahan yang jelas dan terukur,” tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/