Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
18 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
13 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
3
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
18 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
4
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
12 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
5
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
18 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
11 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Dukung Pengembangan Agro Industri Hortikultura, Mentan Apresiasi EWINDO

Dukung Pengembangan Agro Industri Hortikultura, Mentan Apresiasi EWINDO
Mentan Syahrul Yasin Limpo (kiri) didampingi Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto (kanan) menyaksikan Managing Director PT East West Seed Indonesia (EWINDO) Glenn Pardede (tengah). (Foto: Istimewa)
Senin, 06 September 2021 15:48 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - PT East West Seed Indonesia (EWINDO) produsen benih sayuran "Cap Panah Merah" bergerak cepat pasca penandatanganan Nota Kesepahaman Pengembangan Agroindustri Hortikultura yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan yang melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha dan perbankan.

EWINDO telah menyiapkan teknologi, tenaga pendamping petani dan varietas unggul berkualitas yang siap dikembangkan dan dibudidayakan petani. "Kami bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura siap membina dan mendampingi petani di Food Estate yang di inisiasi awal sudah disiapkan di Temanggung sebagai pilot project. Jadi petani kita ajak memproduksi benih unggul berkualitas yang hasil benihnya akan diserap oleh EWINDO sehingga petani akan mendapatkan banyak manfaat,' terang Managing Director EWINDO, Glenn Pardede.

Varietas unggul berkualitas tinggi yang telah disiapkan EWINDO antara lain adalah cabai rawit dengan alokasi target produksi benih di pilot project adalah sebesar 500kg dan lahan sekitar 2 hektar dengan rencana pengembangan 15 hektar.

Varietas tersebut adalah hasil penelitian dan pengembangan yang menggunakan teknologi tinggi yang dilakukan oleh para pemulia tanaman terbaik EWINDO.

Terkait dengan tenaga pendamping petani, EWINDO telah menyiapkan tim yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang budidaya tanaman. Para pendamping petani ini rata-rata telah memiliki pengalaman selama belasan tahun di lapangan dan akan selalu mendampingi petani mulai dari pengolahan lahan, penyiapan benih, pemeliharaan tanaman, teknologi pasca panen hingga hasil panen diserap oleh EWINDO.

"Petani akan didampingi sejak awal budidaya hingga pasca panen sehingga produknya dapat diserap oleh EWINDO dengan harga yang terbaik. Kami optimistis melalui strategi ini petani akan semakin meningkat kesejahteraannya," kata Glenn.

Sebelumnya, pada Kamis 26 Agustus 2021 lalu, Direktorat Jenderal Hortikultura yang diwakili oleh Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto dan EWINDO yang diwakili oleh Managing Director Glenn Pardede telah menandatangani Nota Kesepahaman Pengembangan Agroindustri Hortikultura yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan.

Nota kesepahaman ini melibatkan Pemerintah Daerah yaitu Pemkab Garut, Temanggung, Wonosobo serta Pemkab Bantul. Terkait kebutuhan pembiayaan, Pemerintah juga menggandeng pihak perbankan yakni Bank Jabar dan Banten (BJB).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam sambutan virtual saat menyaksikan penandatangan nota kesepahaman ini menyebutkan upaya ini adalah bentuk tanggung jawab akseleratif untuk harmonisasi sinergi lintas sektoral guna mengamankan pangan selama masa pandemi Covid 19.

Menteri Pertanian juga menyebutkan pertanian harus dibangun dengan integritas penuh berbasis kecerdasan artifisial melibatkan ilmuwan dan para pakar. Pertanian dewasa ini menurutnya tidak lagi terfokus pada produktivitas.

Wujud nyata dari nota kesepahaman ini adalah tercapainya kepastian produksi hortikultura yang berkualitas. Ketika produksi tercapai, petani tidak bingung untuk mencari pasar dikarenakan sudah ada off taker yang siap menerima hasil.

"Pertanian tidak bisa lagi di-handle dengan cara-cara seperti kemarin, harus ada tindakan akseleratif. Kita harus menemukan cara-cara baru dari hulu ke hilir, tidak hanya lingkup sektoral, tidak hanya nasional tapi terkoneksi dengan semua unsur yang ada kaitannya. Apa yang kita lakukan hari ini adalah bukti nyata," ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/