Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
9 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
2
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
9 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
3
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
9 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
4
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
8 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
5
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
8 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  Politik

Jokowi Tak Punya Nyali Ambil Alih PDI Perjuangan dari Megawati

Jokowi Tak Punya Nyali Ambil Alih PDI Perjuangan dari Megawati
Prside Jokoi dan Megawati alam suatu kesempatan. (Foto: Antara)
Selasa, 07 September 2021 17:15 WIB

JAKARTA - Presiden Joko Widodo dinilai tak bernyali untuk mengambil alih Partai PDI Perjuangan, kendati dianggap menjadi calon paling kuat untuk menjadi Ketua Umum menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Demikian antara lain pandangan komunikolog politik Tamil Selvan, soal peluang Jokowi pasca Megawati lengser sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.

"Kalau secara taktik politik, tentu Jokowi paling berpeluang sebagai kandidat Ketua Umum PDIP. Namun pertanyaannya apakah Jokowi berani? Saya kira tidak," kata Tamil dilansir Gonews.co dariKantor Berita politik RMOL, Selasa sore (7/9).

Ketidakberanian Jokowi ini setidaknya terlihat dan dapat dibuktikan dengan banyaknya loyalis mantan Walikota Solo itu di kubu PDIP yang tidak mendapat posisi jabatan publik karena tidak berkenannya Megawati, contohnya Maruarar Sirait.

"Poin kedua, kita harus paham bahwa kekuatan Jokowi hanya terletak pada exceptabilitas masyarakat, bukan exceptabilitas politik," tandas Tamil.

Sementara itu, lanjut Tamil, di dalam tubuh partai banteng moncong putih juga banyak elit partai yang diuntungkan dengan jargon trah soekarno yang dijadikan sebagai salah satu instrumen magnet suara politik di masyarakat. Oleh karenanya, elit-elit tersebut tidak ingin daya pikat itu hilang.

"Maka saya berhipotesa Jokowi tidak akan maju sebagai calon ketua umum PDIP kecuali memang mendapat restu Megawati untuk posisi tersebut. Kalau untuk tampil dan melawan Megawati, saya kira nyali Jokowi belum sebesar itu," pungkas Tamil.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/