Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
19 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
17 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
22 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Politik

Moeldoko cs Rayakan Hut Demokrat, Wakil Ketua MPR: Arogansi Kekuasaan yang Tak Beradab

Moeldoko cs Rayakan Hut Demokrat, Wakil Ketua MPR: Arogansi Kekuasaan yang Tak Beradab
Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 11 September 2021 14:45 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan menyesalkan sikap Moeldoko beserta gerombolan KLB ilegal Deli Serdang yang masih saja mencatut nama Partai Demokrat dalam memuaskan syahwat dan arogansi politiknya.

Terakhir beredar surat undangan HUT Partai Demokrat yang akan dilaksanakan oleh rombongan KLB ilegal ini di Hotel JHL Solitaire Gading Serpong, Tangerang pada jum’at malam, 10 September 2021. Apa yang telah dilakukan rombongan KLB ilegal telah merusak tatanan etik demokratis dalam kehidupan politik dan sekaligus mengganggu keamanan di Indonesia.

"Tindakan Moeldoko dan gerombolan KLB ilegal Deli Serdang ini sungguh membuktikan hilangnya etika dan nalar politik beradab. Saya tentu sangat menyesalkan terjadinya dagelan politik yang coba dipertontonkan oleh rombongan KLB ilegal ini. Seharusnya Moeldoko cs merasa malu untuk melakukan manuver yang sangat tidak berkeadaban ini," sesal Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut politisi senior Partai Demokrat ini berpandangan seharusnya Moeldoko cs mawas diri dan tidak perlu membuat kegaduhan politik. Fokus saja menjalankan tugas negara sebagai Kepala Staf Presiden, apalagi tantangan kehidupan bernegara semakin kompleks di era pandemi.

Ia menilai, Moeldoko tidak memiliki tanggung jawab profesional selaku pembantu presiden dalam menangani wabah covid-19. Ataukah memang Moeldoko hanya bisa menunjukkan arogansi kekuasaan dengan merusak tatanan demokrasi di Indonesia?

"Mencatut nama Prof. Budi Santoso dalam perayaan HUT ilegal tersebut bukanlah tindakan terpuji. Jelas-jelas Prof. Budi Santoso sangat berkeberatan dengan pencatutan ini. Apalagi dalam gelaran perayaan HUT yang diadakan oleh Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta (Kamis/9 September 2021), Prof. Budi Santoso adalah salah seorang dari 35 'Pejuang Demokrat' yang konsisten menjaga marwah dan kedaulatan partai. Tindakan Moeldoko cs ini sungguh sangat memalukan,"  ungkap Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini.

Di sisi lain, Presiden Jokowi telah mengucapkan selamat atas gelaran HUT Partai Demokrat yang diadakan di JCC, Jakarta pada kamis, 9 September 2021 tersebut. Presiden Jokowi mengapresiasi kiprah politik Partai Demokrat dalam menjaga perdamaian, persatuan, serta menjadi bagian dalam perjuangan keadilan, kesejahteraan, dan pembangunan berkelanjutan.

Karenanya, apa yang telah dilakukan Moeldoko cs ini sangat sulit diterima akal sehat. Jika memang Moeldoko masih merasa sebagai pembantu presiden, seharusnya kata Syarief, harus segaris sejalan, tegak lurus dengan sikap konsisten Presiden Jokowi yang mengakui keabsahan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.

"Moeldoko harus mencoba belajar lapang dada, mawas diri, tawadhu. Janganlah merasa hebat dan mengobral arogansi. Apalagi sebagai bagian dari pemerintah yang sedang berjuang keras untuk penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, manuver Moeldoko ini tentu langkah kontraproduktif dalam kehidupan bernegara. Jalankan saja tugas negara dengan baik, demokratis, dan fokus membantu Presiden Jokowi," tutup Syarief.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/