Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
22 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
19 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
4
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
22 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
5
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
19 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Politik

Pidato Jokowi di HUT Demokrat Secara Tersurat Mendukung AHY, Bukan Moeldoko

Pidato Jokowi di HUT Demokrat Secara Tersurat Mendukung AHY, Bukan Moeldoko
Presiden Joko Widodo. (Foto: istimewa)
Sabtu, 11 September 2021 14:56 WIB

JAKARTA - Ada hal yang bisa ditangkap saat Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapkan selamat kepada Partai Demokrat saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20. Jokowi mengakui kiprah Partai Demokrat di panggung politik dan terlibat membantu rakyat menghadapi pandemi Covid-19.

Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, pernyataan Jokowi secara tersurat memang mengesankan hubungan Jokowi dengan Partai Demokrat baik-baik saja.

Jamil melihat, apresiasi Jokowi mengindikasikan respeknya terhadap partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Respek Jokowi itu menimbulkan spekulasi keberpihakannya kepada Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konflik di Partai Demokrat. Jokowi terkesan lebih berpihak kepada AHY daripada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang didaulat segelintir orang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang," kata Jamiluddin, Sabtu (11/9/20210

Menurut Jamiluddin, spekulasi tersebut sangatlah logis bila dikaitkan dengan pengakuan Menteri Hukum dan HAM kepada AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang legal. Sebagai perpanjangan tangan presiden, seharusnya Jokowi mengakui, mengamankan, dan menjaga marwah keputusan yang diambil Menteri Hukum dan HAM.

Namun dunia politik, kata Jamiluddin, tidak dapat dicermati dari yang tersurat saja. Hal-hal yang tersirat kerapkali justeru bertolak belakang dengan yang tersurat. Apalagi selama ini publik tidak melihat tindakan Jokowi terhadap Moeldoko yang terlibat dalam KLB Deli Serdang. Bahkan Moeldoko menerima dengan senang hati saat didaulat menjadi ketua umum di KLB Deli Serdang.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/