Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
21 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Internasional

Harga Minyak dan Emas Jatuh, Dolar Naik

Harga Minyak dan Emas Jatuh, Dolar Naik
Ilustrasi dolar Amerika Serikat. (gambar: reuters via antara)
Sabtu, 18 September 2021 12:00 WIB
NEW YORK - New York mencatatkan akhir perdagangan untuk minyak dan emas turun pada Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB). Tapi kurs dolar Amerika Serikat (AS) naik di waktu yang sama.

Lansiran Antara yang dikutip GoNEWS.co, Sabtu (18/9/2021) menyebut, harga minyak turun karena perusahaan-perusahaan energi di Teluk Meksiko kembali berproduksi. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 33 sen menjadi menetap di 75,34 dolar AS per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober terpangkas 64 sen menjadi ditutup pada 71,97 dolar AS per barel.

Di waktu yang sama, indeks dolar dalam hal ini ukuran nilaiĀ greenbackĀ terhadap enam mata uang utama saingannya, naik menjadi 93,220, tertinggi sejak minggu ketiga Agustus. Indeks terakhir menguat 0,4 persen pada 93,207. Untuk minggu ini, indeks dolar naik 0,6 persen. Ini jadi persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Agustus.

Di sisi lain, harga emas melanjutkan penurunannya pada waktu yang sama. Penurunan ini memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut di tengah aksi jual yang tajam karena dolar menguat, dengan semua perhatian investor tertuju pada strategi tapering Federal Reserve (Fed) AS.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh lagi 5,3 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 1.751,40 dolar AS per ounce. Emas berjangka kehilangan 2,3 persen untuk minggu ini.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:antaranews.com
Kategori:Ekonomi, Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/