Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
24 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
2
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
3
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
24 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
4
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
22 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cleberson Siap Jalankan Instruksi Demi Tiket Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Cleberson Siap Jalankan Instruksi Demi Tiket Final
Home  /  Berita  /  Politik

Gus Jazil: Bangsa Indonesia Butuh Sosok Tauladan Yang Memancarkan Nilai-nilai Pancasila

Gus Jazil: Bangsa Indonesia Butuh Sosok Tauladan Yang Memancarkan Nilai-nilai Pancasila
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid (tengah) dalam acara diskusi Empat Pilar bertema 'Memperkokoh Pancasila di Tengah Kehidupan Bermasyarakat', di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (20/9/2021)
Senin, 20 September 2021 17:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid dalam acara diskusi Empat Pilar bertema 'Memperkokoh Pancasila di Tengah Kehidupan Bermasyarakat', di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (20/9/2021), mengkritisi munculnya jargon 'Pancasilais' yang dilekatkan kepada individu atau kelompok tertentu jangan sampai menjadi bahan olok-olokan. Menurutmya, bangsa Indonesia saat ini butuh sosok atau tokoh yang bisa menjadi tauladan dalam pehaman Pancasila.

Sebab, kata Jazilul, yang dirasakan saat ini, pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila sangat jauh dari realitanya, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kalau sekarang jargon, kalau dari jargon akan menjadi bahan olok-olokan Pancasilais, kami Pancasilais, itu ngaku-ngaku sendiri, padahal prakteknya enggak," katanya.

"Maksud saya Pancasila bisa menjadi bahan olok-olokan ketika, cita-cita dan faktanya enggak sama, antara nilai dengan apa yang dilakukan nggak sama," tambahnya.

Menurut dia, membumikan Pancasila bukan sesuatu yang mudah. Apalagi, sambung pria yang akrab disapa Gus Jazil ini, jelang Indonesia emas di 100 tahun pada 2045 nanti, apakah kemudian akan dapat membumikan Pancasila nantinya?

Oleh sebab itu, dalam diskusi ini, Gus Jazil menekankan penting keberadaan BPIP maupun kelembagaan- kelembagaan seperti itu untuk lahir, dengan tujuan untuk bisa memberikan penguatan, utamanya lewat pendidikan maupun lewat contoh-contoh, lewat keteladanan. “Yang sampai hari ini kita belum berhasil,”papar politikus PKB tersebut.

Pasalnya, masih dikatakan Gus Jazil, hingga saat ini pun belum ada tolak ukur bahwa seseorang itu Pancasilais, yakni dalam perbuatannya menerapkan nilai-nilai Pancasila.

"Gimana sih contohnya orang yang Pancasilais itu, saya sebenarnya ingin banget, misalkan dapat penghargaan dari BPIP, Pancasilais dan saya kan juga ingin hidup Pancasilais, kalau itu ada rutenya, ada road maps nya," tukasya.

"Saya berharap Indonesia itu betul-betul Pancasila itu menjadi ruhnya dari setiap perjalanan yang ada, apakah orangnya, apakah kelembagaannya atau tata caranya atau disiplinnya, sehingga Pancasila itu betul-betul sesuatu yang membumi,”pungkasnya sembari mengenang kata Gus Dur soal membumikan Islam.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/