Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
19 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
2
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
20 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
3
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Politik

Pengusaha Muda harus Bisa Manfaatkan Kemajuan Iptek

Pengusaha Muda harus Bisa Manfaatkan Kemajuan Iptek
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) di Jakarta, Senin (20/9/2021). (Foto: Istimewa)
Senin, 20 September 2021 11:21 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Para pengusaha muda diminta untuk memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi dalam pengembangan dunia usaha. Demikian diungkapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) di Jakarta, Senin (20/9/2021).

Menurut Bamsoet, sapaan akrabnya, saat ini diperlukan kreativitas dan inovasi para pengusaha muda dalam menghadapi era society 5.0 agar mampu menjawab tantangan dunia usaha ke depan.

"Belum lama memasuki era revolusi industri 4.0, kini dunia sudah dihadapkan pada konsep era society 5.0. Jika tidak ingin tertinggal, para pengusaha muda harus mampu beradaptasi dan berinovasi untuk menjawab tantangan zaman tersebut," ujar Bamsoet.

Badan Pengurus Daerah HIPMI Jaya yang hadir antara lain Ketua Umum Sona Maesana, Sekretaris Umun Alipudin, Ketua OKK Harizah Persiana serta Sayed Muhammad.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua BPP HIPMI ini memaparkan agar mampu bersaing di pasar global, para pengusaha muda harus memiliki dan mengimplementasikan nilai kolaboratif, kreatif dan inovatif. Dengan nilai kolaboratif, para pengusaha muda diharapkan mampu bekerja bersama, saling memberi dan menerima sebagai bentuk positive interdependence atau saling ketergantungan yang positif.

"Nilai kreatif mengajarkan untuk memperkaya perspektif dalam menghadapi setiap persoalan, sehingga mampu melahirkan gagasan dengan berbagai alternatif solusi. Sementara nilai inovatif mendorong kita untuk tidak terjebak pada zona nyaman, dan selalu berusaha menemukan gagasan-gagasan baru yang memberikan nilai tambah yang lebih optimal," urai Bamsoet.

Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah, yaitu sebesar 3,47 persen dari total penduduk sekitar 270 juta jiwa. Jumlah tersebut belum mampu memacu perekonomian nasional menjadi bergeliat.

"Indonesia masih perlu meningkatkan serta mengejar tingkat kewirausahaan negara tetangga, seperti Singapura yang berada di 8,7 persen dan Malaysia di 5 persen. Pemerintah dan HIPMI harus mampu mendorong generasi milenial untuk mau menjadi wirausaha baru, sehingga mampu menjadikan bonus demografi Indonesia sebagai berkah bagi perekonomian bangsa," pungkas Bamsoet.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/