Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
17 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
17 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
16 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Nasional

Tito dan Saan Dorong Efisiensi Anggaran Pemilu

Tito dan Saan Dorong Efisiensi Anggaran Pemilu
Mendagri Tito dalam suatu kesempatan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. (foto: puspen kemendagri)
Rabu, 22 September 2021 09:56 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, Kamis (16/9/2021) lalu menyatakan tak sependapat dengan usulan anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp86,2 triliun. Sikap Tito, senada dengan politisi senior NasDem, Saan Mustofa.

Lansiran idn times yang dikutip GoNEWS.co, Rabu (22/9/2021) menyebut, Tito menjelaskan dalam rapat itu bahwa anggaran Pemilu 2014 kurang lebih Rp16 triliun dan Pemilu 2019 sekitar Rp27,4 triliun. Lalu KPU mengusulkan anggaran sekitar Rp86,2 triliun untuk Pemilu 2024.

"Jujur saja kami perlu melakukan exercise dan betul-betul melihat detail satu persatu angka tersebut karena lompatannya terlalu tinggi dari Rp16 (triliun) ke Rp27 (triliun), ke Rp 86 (triliun) di saat kita sedang memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk memulihkan ekonomi nasional," katanya.

Pandangan Tito senada dengan Wakil Ketua Komisi II DPR fraksi NasDem, Saan Mustopa yang ingin anggaran Pemilu 2024 lebih efisien. Sebab, ekonomi nasional sedang terdampak akibat Covid-19.

"Saya ingin nanti di-exercise oleh KPU dan juga Bawaslu, DKPP, itu terkait efisiensi anggaran. Kita harus sama-sama sadari situasi ekonomi kita terdampak pandemik, memang sulit dan bahkan jadi salah satu fokus perhatian publik," kata Saan Mustopa.

Terkait hal ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra mengatakan, sesuai dengan hasil kesimpulan rapat kerja dan RDP (rapat dengar pendapat) pada tanggal 16 September 2021, KPU telah melakukan pencermatan kembali sekaligus efisiensi terhadap usulan tambahan anggaran penyelenggaraan Pemilu serentak tahun 2024 (di) tahun anggaran 2022.

Dia menambahkan, usulan kekurangan anggaran KPU di 2022 sebelum dilakukan pencermatan sekitar Rp10,8 triliun. Usai dilakukan pencermatan, sambungnya, usulan kekurangan anggaran KPU di 2022 menjadi sekitar Rp5,6 triliun.

Jika ditotal, tambahan kekurangan anggaran tersebut dengan pagu anggaran KPU tahun 2022 yang disetujui Komisi II DPR RI sebesar Rp2.452.965.805.000 (Rp2,45 triliun) maka anggaran Pemilu di KPU berkisar Rp8 triliun. Jumlah ini, sebagaimana juga telah diberitakan GoNEWS.co, sudah disetujui Komisi II pada Selasa (21/9/2021) untuk selanjutnya dibahas dan ditetapkan oleh Banggar DPR RI.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/