Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
8 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
8 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
8 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Pagi Ini, Rupiah Kembali Melemah ke Rp14.250 per Dolar AS

Pagi Ini, Rupiah Kembali Melemah ke Rp14.250 per Dolar AS
Ilutrasi penukaran rupiah ke dollar. (Foto: Isimewa)
Jum'at, 24 September 2021 09:39 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.250 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (24/9/2021). Mata uang Garuda melemah 0,05 persen dari Rp14.242 per dolar AS pada Kamis (23/9/2021).

Terpantau mayoritas mata uang di Asia bergerak menguat terhadap dolar AS, seperti peso Filipina menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,03 persen, dan won Korea Selatan naik 0,07 persen.

Kemudian, baht Thailand menguat 0,04 persen dan diikuti yuan China menguat 0,01 persen. Di sisi lain, yen Jepang melemah 0,05 persen, dolar Singapura melemah 0,02 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.

Sementara, mayoritas mata uang utama negara maju melemah terhadap dolar AS. Tercatat, euro Eropa turun 0,03 persen, dolar Australia minus 0,1 persen, dan franc Swiss melemah 0,03 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menilai rupiah berpeluang menguat hari ini seiring dengan tren investor melirik ke aset risiko. Ini tercermin dari penguatan berbagai indeks bursa AS seperti Dow Jones, S&P, dan Nasdaq yang naik di atas 1 persen pada perdagangan Kamis (23/9).

"Sementara harga emas yang merupakan aset aman bergerak turun. Nilai tukar utama dan regional bergerak menguat terhadap dolar AS," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Ariston membeberkan kalau perbaikan sentimen minat pasar terhadap aset berisiko berasal dari langkah bank sentral China menyuntikkan dana ke sistem perbankan untuk meningkatkan likuiditas di tengah krisis utang perusahaan properti Evergrande.

Sementara itu, Evergrande juga menyatakan masih berusaha untuk membayar kewajibannya. "Persoalan utang ini belum selesai, tapi untuk sementara, kekhawatiran pasar mereda," imbuh Ariston.

Dia memproyeksikan mata uang garuda bakal bergerak menguat ke kisaran Rp14.220-Rp14.200 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.260 per dolar AS.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/