Momen Hari Kesaktian Pancasila, Erick Thohir Ziarah ke Makam Sultan Banten

SERANG - Momentum hari Kesaktian Pancasila pada 1 September 2021, Menteri BUMN Erick Thohir menyempatkan diri ziarah ke Makam Kesultanan Islam di Banten. Sesampainya dilokasi, Erick Thohir juga sempat diceritakan tetang sejarah dan asal usul mengenai Kesultanan Islam Banten yang sempat berjaya di abad ke-16.

Bahkan, kekuasaan Kesultanan Islam Banten, juga pernah sampai ke daerah Lampung yang menjadi daerah asal-usul menteri. Di hadapan Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar Embay Mulya Syarif dan Kenadziran Kesultanan Banten KH Tb Syadeli, Erick mengatakan bahwa jika dirinya merupakan keturunan berdarah Lampung-Bugis dan Majalengka.

"Bapak saya Lampung dan Bugis, sementara Ibu saya dari Majalengka," kata Erick begitu ditanya oleh dua tokoh Banten tersebut.

Menteri BUMN, Erick Thohir saat Ziarah ke Makam Sultan Banten. (foto: Istimewa)

Mendengar jawaban itu, Embay mengatakan, Kesultanan Islam Banten di masa jayanya pernah berkuasa hingga ke Lampung. Bahkan, saat itu berbatasan langsung dengan kerajaan Palembang yang pengaruhnya mencapai Bengkulu. "Kan, Lampung dulu wilayah Kesultanan Banten berbatasan dengan Palembang di Bengkulu," ujar Embay.

Oleh kedua tokoh itu Erick kemudian dibawa untuk salat Jumat bersama di Masjid Agung Banten. Usai salat, mereka kemudian melakukan ziarah kubur bersama diikuti oleh ratusan santri yang diasuh oleh Kenadziran.

Menteri BUMN, Erick Thohir saat Ziarah ke Makam Sultan Banten. (foto: Istimewa)

Kepada wartawan, Erick mengatakan, saat berkunjung ke Banten, dirinya memang sempat dikirimi pesan sesepuhnya di Lampung. Ia diminta untuk ziarah dan ternyata saat bertemu dengan kedua tokoh Banten dikenalkan sejarah termasuk mengenai salah satu pangeran Banten yang berjuang di Lampung. "Tadi sempat ziarah, dipanggil dan diceritain (sejarah Banten)," katanya.

Apa yang diceritakan oleh kedua sesepuh Banten itu katanya saling bertalian dengan apa yang disampaikan sesepuh Erick di Lampung. Buktinya, ia memiliki pertalian dengan sejarah yang ada di Banten. "Kita nanya dan dijawab kemudian diceritain juga, secara alur ceritanya nyambung," ujarnya.***