Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
21 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
6 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Home  /  Berita  /  Olahraga

Epidemiolog Minta Peserta PON Dikarantina Sepulang dari Papua

Epidemiolog Minta Peserta PON Dikarantina Sepulang dari Papua
Peserta PON Papua. (Foto; Istimewa)
Jum'at, 08 Oktober 2021 16:00 WIB

JAKARTA - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyarankan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua harus diskrining ketat sebelum kembali ke daerah masing-masing.

Dicky menilai apabila hal tersebut diabaikan oleh seluruh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di daerah, bukan tidak mungkin kepulangan mereka justru hanya akan menimbulkan lonjakan baru kasus Covid-19.

Permintaan tersebut disampaikan oleh Dicky setelah ditemukan 34 kasus positif Covid-19 di lokasi penyelenggaraan PON, per Kamis (7/10). "Ini yang kalau kita luput ya kita bobol, dibawa ke masing-masing daerah. Di tengah testing dan tracing yang terbatas ya repot," jelasnya, Jumat (8/10).

Ia mengatakan semua yang terlibat dalam perhelatan akbar tersebut harus menjalani tes pemeriksaan terlebih dahulu sebelum pulang.

Jika hasilnya negatif, maka yang bersangkutan baru diperbolehkan untuk pulang. Kendati demikian, ia mengatakan mereka tetap harus menjalani karantina saat tiba di provinsi masing-masing. "Begitu sampai di lokasi asal, dia harus dikarantina minimal tujuh hari, apa pun hasilnya. Meskipun saat itu dia dites lagi atau tidak, tetap harus tujuh hari karantina," tegasnya.

Sementara bagi mereka yang kedapatan positif sebelum pulang, Dicky menegaskan agar yang bersangkutan harus menetap dan dikarantina di Papua.

Setidaknya selama 14 hari untuk menjalani isolasi mandiri atau terpusat di rumah sakit. Lebih lanjut, ia mengatakan aturan ini semestinya juga berlaku bagi pejabat-pejabat daerah yang berkunjung selama pelaksanaan PON dan kembali ke daerah masing-masing. "Seharusnya tanpa kecuali. Tidak boleh ditoleransi meskipun pejabat," tuturnya.

Dicky mengatakan kemunculan kasus-kasus positif dalam pelaksanaan PON di Papua memang sulit untuk dihindari. Pasalnya ia menilai memang ada banyak kelemahan dan celah dari sistem mitigasi yang diterapkan oleh pemerintah.

Oleh sebab itu, Dicky mengatakan yang bisa dilakukan oleh pemerintah saat ini hanyalah dengan cara menguatkan pelaksanaan testing, tracing, dan treatment. "Prinsipnya supaya tuntas, dilacak kasus kontaknya dengan tracing. Tidak cukup dari 1 orang yang positif hanya 15 orang yang dicari, minimal 30 orang," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kasus Covid-19 di penyelenggaraan PON XX Papua saat ini mencapai 34 kasus. Semua kasus tersebut, kata Wiku, tanpa gejala.

"Hingga saat ini terdapat 34 kasus positif Covid-19 dalam penyelenggaraan PON ke XX. Semuanya tanpa gejala dan diharapkan dapat segera pulih," kata Wiku dalam konpers virtual, Kamis (7/10) sore.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta, Papua
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/