Pesona Shindy Sasgia, Pevoli Jateng di PON Papua yang Garang di Lapangan, Elegan di Luar

JAYAPURA - Pemain voli putri dari Jawa Tengah, Shindy Sasgia Dwi Yuniar Liswanti menjadi salah satu yang disorot oleh penonton di GOR Koya Koso, Kota Jayapura, saat perhelatan PON Papua 2021.

Bagaimana tidak. Tubuhnya menjulang setinggi 182 cm, bergaya rambut diikat, dan memiliki selebrasi yang khas. Tak ayal, dara kelahiran Solo, 25 Juni 1998 tersebut paling mudah diingat.

Gaya selebrasinya adalah memutar-mutar genggaman tangan kanannya dan berlari mengitari lapangan. Garang di lapangan dan pukulan-pukulan spike-nya yang keras menjadikan lawan berpikir dua kali untuk menahan bolanya.

Tapi siapa sangka, perempuan cantik yang akrab disapa Shindy itu adalah seorang model. Jika sedang tidak bertanding, Shindy kerap mengambil job pemotretan.

"Selama jadwalnya tidak mengganggu, saya menerima pekerjaan di dunia modelling," ujar Shindy, dikutip dari Antara, Sabtu (9/10/2021).

Profesi sebagai atlet voli profesional dan model tentu berbeda 180 derajat. Namun, Shindy menikmati keduanya dan tidak kesulitan membagi waktu.

Bahkan, atlet yang sempat membela Timnas Indonesia di turnamen voli internasional itu, saat ini juga sedang fokus mempersiapkan skripsinya sebagai mahasiswi.

Shindy yang merupakan atlet Proliga tersebut sedang menempuh kuliah di Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Di kampusnya, Shindy Sasgia juga tercatat sebagai Duta Antinarkoba, sehingga harus selalu memberi sosialisasi dan edukasi tentang bahaya narkotika. "Sekarang semester tujuh. Doakan semoga bisa lulus tepat waktu," ucap Shindy.

Di gelaran PON Papua XX 2021 ini, Shindy bertekad meraih medali emas. Ini adalah PON pertama dan terakhir baginya karena dia tidak bisa ikut pada PON berikutnya gara-gara batasan usia.

Peluang ini terbuka lebar karena Jateng masuk final dan akan menantang Jabar pada 12 Oktober. Shindy Sasgia juga mengaku baru pertama kali ke Papua. Ia terkesan dengan keramahan warganya yang tak jauh beda dengan Jawa Tengah.

"Meski jauh dari kota, tapi warga di sini humble (rendah hati) dan sering menyapa. Papua keren pokoknya," tutur Shindy.***