Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
20 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
4
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Politik

Partai Baru PKN Bentukan Gede Pasek Tak Bikin Gentar Demokrat, Alasannya Karena Bukan 'Begal Partai'

Partai Baru PKN Bentukan Gede Pasek Tak Bikin Gentar Demokrat, Alasannya Karena Bukan Begal Partai
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. (Foto: Istimewa)
Minggu, 31 Oktober 2021 21:32 WIB

JAKARTA - Kemunculan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang dipimpin I Gede Pasek Suardika tidak membuat Partai Demokrat gentar. Sekalipun Gede Pasek menyebut banyak mantan kader Demokrat dan Hanura yang tertarik bergabung.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menegaskan bahwa kehadiran partai itu merupakan manifestasi dari hak politik yang sebagian dari mereka adalah mantan kader Demokrat. "Tak ada kekhawatiran sama sekali," tegasnya kepada wartawan, Minggu (31/10).

Bahkan menurutnya, apa yang dilakukan loyalis Anas Urbaningrum itu merupakan bentuk cara-cara yang kesatria. Di mana mereka tegas mendirikan partai baru sebagai wadah perjuangan.

"Pindah partai politik adalah pilihan cara yang sah dan legal ketika memilih berjuang dan mengabdi melalui jalan politik, apalagi mendirikan partai politik baru. Itu pilihan jalan yang terhormat," tegasnya.

Baginya, apa yang dilakukan Gede Pasek berbanding terbalik dengan yang dilakukan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang memilih jalan pintas "membegal" parpol lain. Yaitu dengan melakukan munaslub mengatasnamakan Partai Demokrat.

“KSP Moeldoko dan kaki tangannya memilih jalan pintas dengan cara-cara yang ilegal dan melawan hukum," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/