Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
Peristiwa
18 jam yang lalu
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
2
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
Peristiwa
18 jam yang lalu
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
3
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
Sumatera Barat
17 jam yang lalu
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
4
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
Umum
9 jam yang lalu
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
5
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
8 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
6
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Peristiwa
9 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Beberkan Ancaman di Depan Mata, Gatot Nurmantyo Dukung Kebijakan Prabowo Bikim Komcad

Beberkan Ancaman di Depan Mata, Gatot Nurmantyo Dukung Kebijakan Prabowo Bikim Komcad
Ilustrasi Menhan Prabowo dan Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. (Foto: Istimewa)
Minggu, 31 Oktober 2021 21:40 WIB

JAKARTA - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa ancaman di Laut Cina Selatan kini sudah berada di depan mata.

Oleh karena itu pula, Gatot Nurmantyo mendukung kebijakan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto untuk membentum pasukan komponen cadangan (Komcad).

Gatot Nurmantyo meniai bahwa keputusan Prabowo itu sudah sesuai amanat Undang-Undang. "Karena memang kewajiban Departemen Pertahanan, berdasarkan Undang-Undang, adalah menyiapkan komponen cadangan," ujarnya dalam talk show kanal Youtube Akbar Faizal.

Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa rakyat ebenarnya memang punya hak dan kewajiban untk membela negara. "Nah, bela negara ini perlu dilatih. Maka, Departemen Pertahanan ini membuat program," jelasnya.

Bahkan, Gatot Nurmantyo menilai bahwa program itu seharusnya sudah sejak lama dibuat. Namun, lanjutnya pembentukan program itu tentunya tergantung kondisi ekonomi dan lain sebagainya. "Karena bagaimanapun juga harus ada kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Gatot Nurmantyo lalu menyinggung program Kementerian Pertahanan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) mencapai Rp1.760 triliun.

Ia mengatakan hal itu sudah sesuai dengan ancaman yang ada saat ini yang tengah dihadapi. "Jadi zaman dahulu (sebelum era Prabowo) mungkin ancaman belum terlihat. Sekarang jelas di depan mata, kan? Laut China Selatan," ucapnya.

Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dalam kondisi seperti ini, dirinya memberikan saran kepada pemerintah tentang ancaman yang paling mungkin akan hadapi dan langkah strategis yang harus dilakukan.

Selain itu, hal yang mungkin menjadi pertimbangan lain adalah kebutuhan pembaruan teknologi persenjataan mengingat saat ini perkembangan teknologi amat pesat. "Pak Prabowo berpikiran menyampaikan kepada Presiden dan pemerintah menerima ini," kata Gatot Nurmantyo.

"Saya justru senang kalau Departemen Pertahanan punya anggaran yang banyak," tambahnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/