Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
8 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
8 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
7 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Politik

Relawan Jokowi Cium Lingkaran Istana Cari Cuan dari Bisnis PCR

Relawan Jokowi Cium Lingkaran Istana Cari Cuan dari Bisnis PCR
Ilustrasi PCR. (foto: Istimewa)
Senin, 01 November 2021 14:35 WIB
JAKARTA - Relawan Jokowi Mania (Joman) mencium adanya bisnis dan konglomerasi tes polymerase chain reaction (PCR) di lingkaran pemerintahan.

Dugaan tersebut disampaikan Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer melihat perubahan harga tes PCR yang dengan mudah dilakukan oleh pemerintah.

"Satu setengah tahun lalu harga PCR mahal. Bahkan pernah di atas Rp 1,2 juta di awal pandemi. Sekarang terbongkar semua, ada kongsi pengusaha dan politisi cari cuan," kata Noel, sapaan Immanuel kepada wartawan, Senin (1/11).

Meski tak menyebutkan nama, secraa tegas ia meminta agar para pihak-pihak yang diduga berbisnis tes Covid-19 harus segera menghentikan aksi mengeruk duit rakyat dari fasilitas kesehatan.

Selain itu, ia juga meminta kepada politisi dan konglomerat yang diduga berbisnis PCR demi memperkaya diri untuk bertanggung jawab di depan hukum atas mahalnya harga PCR.

"Apalagi jika ada menterinya yang terlibat. Dia harus mundur," lanjutnya.

Noel bahkan mengaku akan blak-blakan soal mafia yang terlibat dalam permainan harga PCR. Berdasarkan data yang dimilikinya, ada sejumlah menteri yang bertanggung jawab dari pengadaan PCR ini selama satu tahun setengah belakangan.

"Data saya ada menteri terlibat. Dari kepala sampai ekor harus tanggung jawab. Siapapun yang memiskinkan rakyat terdampak pandemi harus dihukum mati. Saya akan kawal apapun risikonya," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/