Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
12 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
18 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  Lingkungan

PSI: Masyarakat Harus Lebih Terlibat dalam Penanganan Sampah

PSI: Masyarakat Harus Lebih Terlibat dalam Penanganan Sampah
Ilustrasi sampah. (foto: ist.)
Kamis, 11 November 2021 14:06 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) August Hamonangan dalam suatu pernyataan di yang diterima Jakarta, Kamis (11/11/2021), mendorong agar anggaran kegiatan pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat dapat dibuat lebih besar.

Sebelumnya, terang August, Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa terdapat anggaran terkait dengan Pengembangan serta Pendampingan Bank Sampah senilai Rp1,1 miliar, dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dengan Pengembangan Biokonversi Maggot (BSF) senilai Rp182 juta.

"Sampah di DKI Jakarta 37 % berasal dari rumah tangga. Kegiatan pengelolaan sampah dari hulu harus jadi perhatian Pemprov untuk menghadapi darurat sampah," terang August.

August mengkritik anggaran untuk peran serta masyarakat ini terlihat sangat kecil dibandingkan dengan besaran anggaran pengelolaan sampah menggunakan teknologi, seperti FPSA (Rp 285 miliar) dan RDF Plant (Rp 299,8 miliar).

"Jangan hanya fokus pengelolaan sampah di akhir, tapi juga di awal. Akan lebih baik jika masyarakat bisa terlibat dan merasakan dampak langsung dari bank sampah dan biokonversi maggot. Selain bisa mengurangi sampah, perekonomian juga bisa bergerak," ujarnya.

August berharap dengan penambahan anggaran untuk kegiatan pengelolaan sampah oleh masyarakat partisipasi semakin luas dan pengurangan sampah dapat tercapai.

"Peran masyarakat merupakan kunci dalam mengelola sampah. Semoga Pemprov DKI Jakarta segera menyadari hal ini," tutup August.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Lingkungan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/