PSI: Masyarakat Harus Lebih Terlibat dalam Penanganan Sampah
Sebelumnya, terang August, Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa terdapat anggaran terkait dengan Pengembangan serta Pendampingan Bank Sampah senilai Rp1,1 miliar, dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dengan Pengembangan Biokonversi Maggot (BSF) senilai Rp182 juta.
"Sampah di DKI Jakarta 37 % berasal dari rumah tangga. Kegiatan pengelolaan sampah dari hulu harus jadi perhatian Pemprov untuk menghadapi darurat sampah," terang August.
August mengkritik anggaran untuk peran serta masyarakat ini terlihat sangat kecil dibandingkan dengan besaran anggaran pengelolaan sampah menggunakan teknologi, seperti FPSA (Rp 285 miliar) dan RDF Plant (Rp 299,8 miliar).
"Jangan hanya fokus pengelolaan sampah di akhir, tapi juga di awal. Akan lebih baik jika masyarakat bisa terlibat dan merasakan dampak langsung dari bank sampah dan biokonversi maggot. Selain bisa mengurangi sampah, perekonomian juga bisa bergerak," ujarnya.
August berharap dengan penambahan anggaran untuk kegiatan pengelolaan sampah oleh masyarakat partisipasi semakin luas dan pengurangan sampah dapat tercapai.
"Peran masyarakat merupakan kunci dalam mengelola sampah. Semoga Pemprov DKI Jakarta segera menyadari hal ini," tutup August.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Lingkungan, DKI Jakarta |