Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
22 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  Politik

Minta Pemerintah Fokus Produksi Vaksin Merah Putih, PKS: Hentikan Vaksin Asing!

Minta Pemerintah Fokus Produksi Vaksin Merah Putih, PKS: Hentikan Vaksin Asing!
Ilustrasi pengembangan Vaksin Merah Putih. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 12 November 2021 20:20 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto menyambut baik prosesi serah terima bibit (seed) vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga kepada PT. Biotis Pharmaceuticals. Acara yang berlangsung Selasa, 9/11/2021, disaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Serah terima ini menandakan proses uji praklinis Vaksin Merah Putih telah berjalan sukses. Untuk kemudian dilanjutkan dengan uji klinis tahap 1 hingga 3 oleh PT. Biotis Pharmaceuticals. BPOM dan WHO menyatakan siap mendampingi proses uji klinis ini hingga vaksin Merah Putih dapat diproduksi secara massal. "Dengan serah terima bibit vaksin ini harusnya Pemerintah fokus memproduksi Vaksin Merah Putih hasil karya anak bangsa. Bukan malah mewacanakan dan mendukung pembangunan pabrik vaksin buatan asing di dalam negeri," kata Mulyanto.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan akan menggandeng perusahaan China untuk membangun pabrik vaksin di Indonesia.

Pemerintah akan memfasilitasi pendirian pabrik vaksin, yang berbasis mRNA tersebut dan direncanakan akan berproduksi pada bulan bulan April tahun 2022. Mulyanto mengkritik langkah tersebut, karena seharusnya Pemerintah memprioritaskan produksi vaksin Merah Putih, apalagi para ahli kita mampu memproduksi vaksin tersebut.

"Kita mesti menggenjot, mengawal dan memproduksi Vaksin Merah Putih hasil riset anak bangsa dengan berbagai kebijakan dan insentif, yang mungkin, bukan malah mempromosikan pembangunan pabrik vaksin asing di Indonesia. Ini terkesan asing minded. Dan rela pasar domestik kita, yang besar ini, digerogoti oleh pabrik vaksin asing. Ini soal jiwa merah putih dan kedaulatan teknologi kita," ujarnya.

"Sebagai bangsa yang berdaulat kita harus terus berjuang mengembangkan kemampaun teknologi dan inovasi domestik untuk memproduksi dan menjaga pasar dalam negeri. Bahkan kalau vaksin Merah Putih ini berlebih, dapat kita ekspor ke berbagai negara yang membutuhkan. Ini akan menjadi sumber devisa baru bagi negara," ujar Mulyanto.

Menurut Mulyanto, dalam Konsorsium Riset Covid-19, yang dikoordinasikan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), ada 11 platform riset vaksin Merah Putih yang dijalankan oleh 6 lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi, yakni LBM Eijkman, LIPI, UI, ITB, Unair, dan UGM.

Riset Vaksin Merah Putih berbasis platform virus yang dimatikan (inactivated virus), yang dimotori Universitas Airlangga, adalah platform riset yang paling progresif. Bila uji klinis tahap 1-3 berjalan lancar, maka diperkirakan EUA (emergency use authority) Vaksin Merah Putih dari BPOM akan keluar pada bulan Maret 2022, untuk kemudian diproduksi massal bekerja sama dengan PT. Biotis Pharmaceuticals.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/