Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
7 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
15 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
3 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
3 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
3 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Olahraga

LADI Akan Kirim 153 Sampel Urine ke Qatar

LADI Akan Kirim 153 Sampel Urine ke Qatar
Menpora Amali (Dok. Kemenpora)
Sabtu, 13 November 2021 13:31 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAYAPURA - Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) sudah memperoleh sebanyak 153 sample urine atlet dari 200 target yang akan dikirimkan ke Badan Anti Doping Dunia (WADA) melalui laboratorium yang ada di Qatar.

Sampel urine atlet tersebut diambil dari para peraih medali emas dan atlet pemecah rekornas pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021. Rencananya, LADI akan mengirimkan sample urine tersebut Senin (15/11/2021) atau dua hari setelah penutupan Peparnas XVI Papua 2021.

Hal ini sebagai gerak cepat LADI yang didukung penuh oleh Pemerintah dalam hal ini Kemenpora di bawah komando Menpora Zainudin Amali, untuk mempercepat pembebasan sanksi WADA terhadap LADI, di mana sebelumnya terdapat tiga permasalahan yang harus diselesaikan dengan cepat seperti komunikasi, administrasi dan permasalahan teknis masuk didalamnya adalah sampel urin atlet peraih medali.

"Saat kami melakukan raker dengan Komisi X DPR RI kemarin, telah disimpulkan terdapat tiga hal yang menjadi masalah kita mendapatkan sanksi dari WADA. Pertama adalah masalah komunikasi, di mana saat ini komunikasi sudah berlangsung lancar sekarang antara LADI dengan WADA bahkan dengan SEARADO (Southeast Asia Regional Anti-Doping Organization) dan JADA (Japan Anti Doping Agency). Hampir setiap hari LADI melalui bu Sekjen LADI berkomunikasi dan berkoordinasi dan dengan laboratorium di Qatar kita sudah bekerja sama," ucap Menpora Amali saat berkunjung sekaligus mengecek sampel urin atlet di Balai Laboratorium Kesehatan Pemerintah Provinsi Papua, Jumat (12/11/2021) petang.

Lebih lanjut, Menpora Amali mengatakan soal administrasi semuanya sudah dilingkapi, bahkan menurutnya komitmen dari pemerintah dan DPR RI memasukkan LADI di dalam revisi Undang-undang SKN. "Kedepannya, LADI ini menjadi badan yang independen dan profesional, meski tetap mendapat dukungan dari pemerintah berupa pembiayaan, tetapi tidak boleh intervensi," tuturnya.

Permasalahan yang akan segera di selesaikan adalah teknis berupa test doping plan (TDP), yakni sampel-sampel urin atlet dari para atlet yang berlaga di ajang PON XX Papua, Peparnas XVI Papua dan yang diluar kompetisi.

Adapun TDP In Competetion Test (ICT) PON Papua sebanyak 723 Sample, sudah dikirimkan kepada Anti-Doping Lab (ADL) Qatar yang telah terakreditasi oleh WADA dalam dua tahap, dengan rincian 202 sample dikirimkan pada 19 Oktober 2021 dan 521 sample akan dikirimkan pada 25 Oktober 2021 lalu, kemudian akan segera dikirim 200 sampel dari ajang Peparnas dan 122 yang diluar kompetisi.

"Saat ini melalui ajang Peparnas XVI Papua sudah didapat 153 sampel urin, mudah-mudahan bisa terpenuhi hingga 200 sampai dengan besok, karena masih ada pererbutan medali dan kemungkinan ada pemecahan rekor lagi, sehingga setelah terpenuhi langsung dikirimkan ke laboratorium yang ada di Qatar," ucap Menpora Amali.

"Kemudian terkait yang 122 dari non kompetisi, teman-teman dari LADI akan mengejar sampel itu paling lambat akhir November, ini bagi atlet yang tidak sedang bertanding, sehingga LADI secara teknis bisa menyelesaikan tugasnya dengan tenggang waktu yang telah ditetapkan," tambah Menpora Amali.

Sementara itu, Selly Ajawaila selaku koordinator doping PON dan Peparnas Papua 2021, mengaku pengambilan sampel urin sekaligus pengawasan doping dipelaksanaan pesta olahraga empat tahunan di Tanah Air ini berjalan dengan baik.

"Semuanya bisa diambil sample sesuai dengan TDP yang diharapkan. Permintaan WADA kepada LADI juga terlaksana dengan baik. Kami yakin melalui supervisi dari JADA kondisi LADI akan kembali membaik lagi," tuturnya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) LADI, Dessy Rosmelita, menyebut jika sampel urine yang telah diterima LADI, pada Sabtu (13/11/2021) siang akan mulai di packing, sehingga Senin (15/11/2021) pagi sudah sampai Jakarta.

"Kita memerlukan kira-kira tujuh hingga 10 hari untuk pengiriman sampel ini dari Jakarta ke Anti-Doping Lab (ADL) di Qatar, tergantung kargonya. Untuk hasilnya akan kita dapatkan sekitar tiga minggu, namun kita minta 20 hari, tapi saya tadi dapat balasan email dari Qatar mereka tidak sanggup, karena banyaknya jumlah sampel yang kita kirimkan," ucap Dessy Rosmelita. ***


Kategori:Olahraga, Papua
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/