Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
6 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
6 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
6 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
5 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Raslina Rasyidin: UMKM Sulit Bangkit, Jika Izin Saja Dipersulit

Raslina Rasyidin: UMKM Sulit Bangkit, Jika Izin Saja Dipersulit
Ketua DPP Partai Berkarya, Raslina Rasyidin saat berbincang dengan GoNews.co di kawasan Astha Bisnis, Jakarta, Selasa (16/11/2021). (Foto: GoNews.co)
Selasa, 16 November 2021 20:39 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Pandemi Covid-19 tidak hanya Memporak-porandakan dunia usaha raksasa. Tapi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga menjadi imbasnya.

Bahkan berdasarkan hasil survei, masa sulit sekarang ini banyak UMKM yang hanya fokus memutarkan modalnya. Sehingga, mereka tidak dapat mengalokasikan uangnya untuk mengembangkan usaha.

Padahal pemerintah dari unsur lintas kementerian seperti Kemenperin, Kemenparekraf, Koperasi dan mengklaim untuk melindungi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar mampu bertahan dari dampak pandemi melalui berbagai program PEN seperti BPUM, Subsidi bunga KUR dan Non KUR, serta program UMi.

Namun faktanya, upaya lintas kementerian dianggap belum berhasil dan bahkan belum dirasakan oleh pelaku UMKM. Demikian diungkapkan salahsatu pelaku UMKM Raslina Rasyidin saat berbincang dengan GoNews.co di kawasan Astha Bisnis, Jakarta, Selasa (16/11/2021).

"Kita apresiasi ya usaha dan upaya pemerintah. Namun perlu digaris bawahi, apapun kebijakan dan upaya yang dilakukan, hingga saat ini faktanya belum dirasakan oleh pelaku UMKM maupun pengusaha kecil di tingkat bawah," ujarnya.

Ketua DPP Partai Berkarya itu berharap, Pemerintah dalam hal ini kementerian terkait, tidak hanya membuat aturan dan kebijakan, tapi juga diharapkan bisa turun ke bawah mengkroscek langsung ke pelaku UMKM.

"Jadi untuk memastikan program atau kebijakan itu berjalan, ya harus di kroscek ke lepangan," tegasnya.

Artis senior yang membintangi sinetron Pintu Berkah itu juga berharap, agar pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan bagi UMKM. Salahsatunya adalah soal perizinan. "Kalau izin saja sulit, ya bagaimana UMKM mau bangkit," tanyanya.

Tidak hanya soal izin usaha kata Dia tapi juga termasuk izin pameran UMKM. "Kami ini kan punya agenda rutin setiap tahun untuk pameran produk-produk UMKM, ada ribuan peserta dan ada ribuan pengusaha kecil yang terbantu dengan pameran itu. Namun karena pandemi dari 2019,2020 kami sempat tidak mengadakan. Tapi sekarang, saya pikir sudah saatnya diadakan lagi. Kendalanya jujur saja saat ini adalah sulitnya mendapatkan izin pameran," ceritanya.

"Kalau awal pandemi kami sangat maklum, tapi kalau sekaang, mall sudah banyak dibuka, bahkan pameran besar lain seperti GIIAS 2021 kenapa bisa mendapat izin? Dan kenapa kami tidak bisa? Ini yang kami sesalkan," tukasnya.

Lebih lanjut Raslina Rasyidin menjelaskan, pihaknya bahkan sering melakukan riset, survei dan pendekatan dengan cara mengobrol langsung dengan pemilik usahanya. Pada dasarnya kata Dia, pelaku UMKM sangat membutuhkan wadah promosi untuk memasarkan produk mereka.

"Kemudian kami juga banyak menemukan pelaku usaha yang memiliki usahanya belum berkembang dengan cukup baik, yang dimana hasil penjualan per hari diputarkan kembali untuk membeli stok barang jualan esok hari. Kadang-kadang sisanya pun dipakai untuk kehidupan sehari-hari, sehingga mereka belum bisa mengalokasikan penghasilannya untuk mengembangkan usahanya. Ini akibat mereka sangat kurang promosi," tandasnya.

Padahal kata Raslina, dirinya melihat, UMKM memiliki potensi yang besar. "UMKM merupakan penggerak majority economy, GDP, 64 juta di Indonesia besar juga jumlahnya. Kita tahu bahwa UMKM Indonesia merupakan penggerak majority economy, bahkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah," urainya.

"Dari situ kita bisa tahu bahwa keberadaan UMKM amatlah potensial. Untuk itu, jika memang pemerintah komitmen membangkitkan UMKM, tolong sekali lagi jangan dipersulit, berikanlah kemudahan termasuk izin bagi pelaku UMKM," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/