Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
22 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
3
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
4
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
22 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
5
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
23 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
6
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Home  /  Berita  /  Nasional

Kata Istana soal Pembangunan Papua dengan Kerangka Adat

Kata Istana soal Pembangunan Papua dengan Kerangka Adat
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dr. Theo Litaay (kelima kiri) saat menerima audiensi Bappeda Papua dan perwakilan Sekda Papua di Jakarta, Rabu, 17 November 2021. (foto: ist./ksp)
Selasa, 23 November 2021 10:35 WIB
JAKARTA - Tenaga Ahli Utama (TAU) Kantor Staf Presiden (KSP) Theo Litaay mengungkapkan, perlu pendampingan pusat kepada daerah agar pembangunan di Papua bisa diakselerasi dan sejalan dengan kerangka adat. Hal tersebut Ia sampaikan saat memimpin audiensi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua, Rabu lalu di Jakarta.

"Pendampingan seperti capacity building oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dan Lembaga Daerah harus dilakukan. Pendampingan ini memiliki tujuan agar program yang dirancang mengikuti konteks lokal dan adat di Papua," kata Theo dikutip GoNEWS.co dari siaran resmi yang diterima Selasa (22/11/2021).

Turut hadir dalam audiensi Rabu, pekan lalu itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Papua Mohammad Musaad. Dalam kesempatan itu Mussad menuturkan bahwa Papua telah dipetakan menjadi 5 wilayah adat yakni Saereri, Mamta, Anim Ha, Mee Pago dan La Pago. Dengan pemetaan tersebut, perencanaan program pembangunan Papua diharap menjadi lebih efektif.

"Setiap wilayah adat memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga program pembangunan harus disesuaikan dengan sistem sosio-kultural yang ada," kata Mussad.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pemerintahan, Nasional, DKI Jakarta, Papua
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/