Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
21 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
21 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
22 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Ikan Mati di Danau Maninjau Bertambah Sampai Ratusan Ton, Fenomena Apakaah Ini?

Ikan Mati di Danau Maninjau Bertambah Sampai Ratusan Ton, Fenomena Apakaah Ini?
Ribuan ikan mati di Danau Maninjau. (Foto: Istimewa)
Rabu, 15 Desember 2021 23:39 WIB

PADANG - Kejadian aneh bin mengejutkan terjadi di danau Maninjau, kematian ikan kini mencapai sampai ratusan ton. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira.

Ia mengatakan bahwa kematian ikan di Keramba Jaring Apung (KJA), Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat bertambah menjadi 552 ton pada Selasa, 14 Desember 2021.

Menurutnya, sebelumnya ikan di danau vulkanik itu mati hanya 362 ton pada Senin kemarin. Namun, per hari selasa, ikan di danau tersebut mati dengan total 190 ton.

"Ikan mati ini bertambah di Nagari Koto Gadang Anam Koto sekitar 190 ton," ujarnya.

Dengan mengakumulasi semuanya, ia mengatakan bahwa saat ini jumlah ikan yang mati sudah sekitar 552 ton. "Jumlah ikan mati sekitar 552 ton," jelasnya.

Adapun kematian ikan tersebut menyebar di wilayah Nagari Tanjung sekitar 50 ton. Di sekitar Nagari Koto Kaciak ada kisaran 300 ton, dan masih banyak lagi tersebar di wilayah yang lainnya. Lebih jelas, ia pun menjelaskan bahwa kematian ikan tersebut adalah akibat dari berkurangnya oksigen di dalam danau.

Hal itu, kata dia, adalah akibat dari hujan yang disertai badai kencang di beberapa waktu yang lalu. "Kematian ikan akibat oksigen yang berkurang," jelasnya.

Dengan begitu, sebagian petani di wilayah tersebut dengan terpaksa melakukan panen dini guna menghindari kerugian yang lebih banyak.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/