Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
12 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
12 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
11 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Kronologi Penumpukan TKI Antre Karantina Versi Satgas Bandara Soetta

Kronologi Penumpukan TKI Antre Karantina Versi Satgas Bandara Soetta
Suasana di pintu keberangkatan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (22/12). (CNN Indonesia/Melani Putri)
Rabu, 22 Desember 2021 20:00 WIB

JAKARTA - Komandan Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno Hatta Letkol Agus Listiyono menjelaskan kronologi terkait pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sempat terlihat menumpuk di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Agus sebelumnya menyebut penumpukan WNI yang mengantre untuk karantina itu terjadi pada 18-19 Desember lalu. Adapun kini seluruh PMI sudah berada di lokasi karantina terpusat di Rusun Nagrak, Jakarta Utara. "Jadi sebenarnya itu kan video lama, sebenarnya dari Minggu (19/12) itu sudah klir semua," tuturnya dilansir GoNews.co dari CNNIndonesia, Rabu (22/12/2021).

Menurut penjelasannya, penumpukan terjadi sejak Sabtu (18/12) karena banyak kedatangan WNI dari luar negeri. Dia juga mengatakan kala itu kedatangan luar negeri bisa mencapai 3.000-4.000 dalam sehari.

Saat terjadi peningkatan jumlah kedatangan dalam sehari, sarana prasarana karantina cukup padat. Saat itu, RSDC Wisma Atlet juga sedang lockdown karena temuan Covid-19 varian Omicron.

Ia mengaku kurang koordinasi dan persiapan pada tempat karantina sehingga para WNI tersebut harus menunggu lebih lama untuk tiba di lokasi karantina.

Agus mengatakan ketidaksiapan lokasi karantina terkait dengan mekanisme pasien masuk hingga kendala logistik. Akibatnya WNI pelaku perjalanan luar negeri mesti menunggu bus jemputan menuju lokasi karantina di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

"Jadi dari Sabtu-Minggu waktu kedatangan itu, langsung dibawa ke Rusun Nagrak bergiliran. Kan, tidak mungkin semuanya dibawa sekaligus, jadi bergiliran," ujar Agus.

Selain itu, Agus membantah ada PMI yang mesti karantina di bus karena menunggu tempat karantina di Rusun Nagrak. Menurutnya, seluruh PMI itu langsung mendapat bus untuk menuju Rusun Nagrak.

Dia tidak memungkiri memang sempat ada PMI yang menunggu di dalam bus untuk menunggu ketersediaan tempat karantina, hanya saja, tidak sampai berhari-hari.

"Enggak ada yang karantina di bus, hanya dua [tempat karantina] di hotel dan wisma. Kalau tertahan di bus ada, sekitar dua jam, ya wajar lah, karena unlocking barang kan lama," ucap dia.

Sebelumnya kabar PMI menumpuk di Bandara Internasional Soekarno Hatta beredar lewat tayangan video di media sosial pada Selasa (21/12) sore. Sejumlah WNI yang terdiri dari PMI dan TKI terlihat menunggu tempat karantina seusai pulang dari luar negeri.

Pada hari Rabu (22/12) hingga pukul 15.00 WIB tidak terjadi penumpukan di pintu kedatangan internasional. Kepadatan justru sempat terlihat di pintu keberangkatan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/