Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
12 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
12 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
12 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Satgas Respons Eks Menkes Siti Fadilah soal Dramatisasi Omicron di RI

Satgas Respons Eks Menkes Siti Fadilah soal Dramatisasi Omicron di RI
Mantan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari. (Foto: Istimewa)
Rabu, 22 Desember 2021 17:41 WIB

JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 merespons pernyataan eks Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari yang menyebut bahwa penyebaran kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron didramatisasi sehingga membuat masyarakat takut.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi menyatakan bahwa mutasi merupakan sifat alamiah dari sebuah virus yang memiliki karakteristik dan tingkat keparahan berbeda-beda.

Ia sekaligus menekankan bahwa tidak ada niat pemerintah menakuti warga terkait sifat penularan varian Omicron ini.

"Mana ada pemerintah ingin menakut-nakuti. Bahkan Bapak Presiden sendiri berpesan agar masyarakat tidak perlu panik, tidak perlu takut berlebihan. Namun harus waspada, dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan segera ikut vaksinasi," kata Sonny, Rabu (22/12/2021).

Sonny sekaligus menegaskan bahwa pemerintah dalam kebijakannya selalu meminta saran dan pendapat dari para ahli kesehatan dan epidemiolog.

Seluruh kebijakan yang diterapkan saat ini diakuinya memang fleksibel lantaran menyesuaikan situasi dan kondisi perkembangan Covid-19 di Indonesia maupun secara global. Sonny kemudian meminta seluruh masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah seperti selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M dan juga menahan diri dari mobilitas.

"Pemerintah termasuk Satgas selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memutuskan kebijakan. Karena didasarkan pada analisis data, rekomendasi WHO, dan pandangan para pakar. Bukan hanya satu atau dua pakar, melainkan banyak pakar, jadi bukan opini satu atau dua orang saja," kata dia.

Siti Fadilah sebelumnya mengungkapkan bahwa varian Omicron hanya perkembangan dari virus lama dan hanya mutasi kecil.

Siti juga menyinggung terkait sifat Omicron yang lebih mudah menyebar dan menularkan, menurutnya apabila sebuah virus semakin mudah menyebar, maka keganasannya semakin kecil.

Terlebih, ia mengungkapkan mutasi kecil yang terjadi di virus Covid-19 tidak mengubah banyak dampak dari virus ini. "Kemudian didramatisasi itu kayaknya. Mati lho kalau ada Omicron," ujar Siti dalam wawancaranya bersama RealitaTV.

Sementara itu, sudah ada lima kasus positif virus corona varian omicron yang terdeteksi di Indonesia saat ini. Mereka yang terinfeksi antara lain petugas kebersihan Wisma Atlet Kemayoran, dan masing-masing WNI pelaku perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Serta dua kasus tambahan pelaku perjalanan dari London, Inggris. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mewanti-wanti masyarakat akan bahaya penularan Covid-19 varian Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia.

Budi mengatakan angka kasus Covid-19 varian Omicron di dunia naik delapan kali lipat dalam seminggu. Saat konferensi pers PPKM pekan lalu, jumlah kasus Covid-19 varian B.1.1.529 ini sebanyak 7.900 kasus dan meningkat menjadi 62.342 kasus hingga awal minggu ini.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/