Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
17 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
17 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
17 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
4
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
16 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
5
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Politik

Baliho Puan di Lokasi Bencana, Citra Negatif di Mata Publik

Baliho Puan di Lokasi Bencana, Citra Negatif di Mata Publik
Baliho Puan Maharani di tempat pengunsian korban erupsi Semeru. (Foto: Istimewa)
Rabu, 22 Desember 2021 17:52 WIB

JAKARTA - Baliho bergambar Ketua DPR Puan Maharani dipajang di sejumlah titik di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Pemasangan baliho itu dinilai tidak etis dan dapat membuat citra Puan di mata publik menjadi negatif.

Baliho itu memajang potret diri Puan dengan latar foto para pengungsi. Selain itu ada pula logo 'Relawan Puan Maharani' dilengkapi kalimat penyemangat. "Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan," bunyi tulisan dalam baliho tersebut.

Warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Ahmad Samiludin, sudah melihat baliho Puan sejak Senin (20/12). Ia berujar jumlah baliho yang terpasang cukup banyak karena hampir ada di sepanjang jalan dari Kantor Kecamatan Candipuro sampai Balaidesa Sumberwuluh.

"Setiap 30 meter ada baliho, dari kecamatan sampai balai desa saya waktu lewat mungkin sampai ratusan jumlahnya," kata Ahmad.

Relawan yang bertugas di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru, Christian Joshua Pale, menuturkan baliho Puan terpasang persis di depan posko relawan dan pengungsi di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

Menurut dia, pemasangan baliho membuat penduduk sakit hati. Sebab, baliho terpasang, tetapi kader PDIP--yang notabene merupakan partai politik Puan-- tidak terlihat di wilayah terisolasi. "Jujur ini menyakitkan hati, kenapa juga balihonya panjang-panjang banyak terpasang seperti ini," ucap Christian.

Pengamat politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, mengatakan pemasangan baliho merupakan bagian dari komunikasi politik yang coba dibangun oleh Puan. Hanya saja, pemasangan baliho di lokasi terdampak bencana tidak tepat karena dapat ditafsirkan nihil empati.

"Apa yang dilakukan Mbak Puan ini sebenarnya bagian dari upaya membangun komunikasi politik ke publik terutama yang terdampak bencana. Cuma, cara komunikasi politik dia enggak pas kalau sekadar menampilkan baliho-baliho saja," ujar Asrinaldi melalui sambungan telepon, Rabu (22/12).

Ia berujar baliho merupakan sarana kampanye yang efektif sebagai komunikasi awal. Namun, ia menekankan pemasangan baliho juga harus memperhatikan kehidupan masyarakat sekitar.

Dalam hal ini Asrinaldi mengkritik keras strategi yang dilakukan oleh Puan ataupun timnya untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas.

"Kalau baliho yang ditampilkan di sana, ya, persepsi orang jadi negatif. Artinya, apa kepentingan baliho di sana. Kecuali Mbak Puan datang dan beri bantuan, beri perhatian, dialog, dan simpati," imbuhnya.

Lebih lanjut, Asrinaldi menyinggung elektabilitas Puan yang masih rendah berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei meskipun secara masif memasang baliho.

Survei Populi Center menyatakan Puan memperoleh dukungan sangat kecil sebagai calon presiden dengan 17,5 persen dukungan masyarakat. Anak dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu tertinggal jauh dari rekan separtai yakni Ganjar Pranowo dengan 58,3 persen dukungan masyarakat.

Survei dilakukan Populi Center sepanjang 1-9 Desember 2021 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih lewat metode acak sederhana. Survei memiliki ambang batas kesalahan±2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara hasil survei Charta Politika menyatakan Puan harus berjuang lebih keras lagi jika ingin menjadi calon presiden. Sebab, dia hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 0,8 persen.Lagi-lagi jauh tertinggal dari Ganjar dengan elektabilitas sebesar 25,8 persen.

Survei Charta Politika dilakukan pada 29 November sampai 6 Desember 2021. Survei ini melalui wawancara tatap muka langsung dengan menggunakan kuesioner.

Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang sudah berusia 17 tahun dan tersebar di 34 Provinsi. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat dengan margin of error ±2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Memang untuk bisa dipilih, kenal secara emosional, memang harus tahu siapa orangnya. Dengan cara baliho, untuk komunikasi awal efektif. Cuma memasang baliho bukan sekadar masang saja," terang Asrinaldi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/