Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
23 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  DPR RI

Ini Sudah Tahun 2022, Johan Ingatkan Janji Kementan

Ini Sudah Tahun 2022, Johan Ingatkan Janji Kementan
Ilustrasi kedelai dan tempe sebagai produk turunannya. (foto: dok. ist./sehatq)
Kamis, 06 Januari 2022 09:13 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Johan Rosihan menyebut, tidak terwujud percepatan budi daya kedelai selama tahun 2021 lalu padahal Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun lalu berjanji mendongkak produksi kedelai. Hal tersebut disampaikan Johan dalam suatu siaran yang dibaca di Jakarta, Kamis (6/1/2022).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyatakan, tahun lalu secara gamblang Menteri Pertanian telah berjanji bahwa produksi kedelai lokal akan ditingkatkan dalam waktu dua kali masa tanam. "Namun kenyataannya meleset karena produksi kedelai lokal tidak pernah meningkat dan tidak ada komitmen untuk memperluas areal tanam kedelai," ungkapnya.

"Saya menyesalkan pemerintah lamban untuk melakukan perbanyakan benih kedelai, padahal kita memiliki begitu banyak balai benih dan produsen benih yang dapat diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan benih kedelai," kutipan pernyataan Johan yang dibaca GoNEWS.co.

GoNews Anggota Komisi IV DPR RI Johan
Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan dalam suatu kesempaan di Senayan. (foto: dok. ist.)

Johan menyampaikan, pertumbuhan kebutuhan konsumsi kedelai selalu melebihi partumbuhan produksi dalam negeri, dan pemerintah hanya bisa melakukan impor untuk hal tersebut serta tidak memiliki terobosan melakukan upaya swasembada kedelai.

Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa ini menyebutkan bahwa ketidakstabilan produksi kedelai di Indonesia akibat adanya penurunan luas panen kedelai yang tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas kedelai. "Hal ini mesti jadi perhatian pemerintah agar memberi prioritas pada pembangunan pertanian yang berorientasi pada swasembada kedelai," tegasnya.

Johan berharap pemerintah dapat memberi bantuan subsidi input produksi untuk mendukung kegiatan budidaya kedelai. "Saya yakin petani akan lebih bersemangat menanam kedelai jika pemerintah menjamin semua input produksi seperti benih, pupuk dan sarana lainnya untuk membantu petani agar lebih giat meningkatkan produktivitas kedelai lokal," tutup Johan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/