Ini Sudah Tahun 2022, Johan Ingatkan Janji Kementan
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyatakan, tahun lalu secara gamblang Menteri Pertanian telah berjanji bahwa produksi kedelai lokal akan ditingkatkan dalam waktu dua kali masa tanam. "Namun kenyataannya meleset karena produksi kedelai lokal tidak pernah meningkat dan tidak ada komitmen untuk memperluas areal tanam kedelai," ungkapnya.
"Saya menyesalkan pemerintah lamban untuk melakukan perbanyakan benih kedelai, padahal kita memiliki begitu banyak balai benih dan produsen benih yang dapat diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan benih kedelai," kutipan pernyataan Johan yang dibaca GoNEWS.co.
Johan menyampaikan, pertumbuhan kebutuhan konsumsi kedelai selalu melebihi partumbuhan produksi dalam negeri, dan pemerintah hanya bisa melakukan impor untuk hal tersebut serta tidak memiliki terobosan melakukan upaya swasembada kedelai.
Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa ini menyebutkan bahwa ketidakstabilan produksi kedelai di Indonesia akibat adanya penurunan luas panen kedelai yang tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas kedelai. "Hal ini mesti jadi perhatian pemerintah agar memberi prioritas pada pembangunan pertanian yang berorientasi pada swasembada kedelai," tegasnya.
Johan berharap pemerintah dapat memberi bantuan subsidi input produksi untuk mendukung kegiatan budidaya kedelai. "Saya yakin petani akan lebih bersemangat menanam kedelai jika pemerintah menjamin semua input produksi seperti benih, pupuk dan sarana lainnya untuk membantu petani agar lebih giat meningkatkan produktivitas kedelai lokal," tutup Johan.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Ekonomi, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta |