Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
8 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
5 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
14 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
5 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Home  /  Berita  /  Politik

Bantuannya Ditolak Kader PDIP, Ganjar: Mungkin Saya yang Salah

Bantuannya Ditolak Kader PDIP, Ganjar: Mungkin Saya yang Salah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi seorang kader PDIP Temanggung Fajar Nugroho untuk memberi bantuan. (Foto: Istimewa)
Minggu, 16 Januari 2022 17:00 WIB

JAKARTA - Jelang hari ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi seorang kader PDIP Temanggung Fajar Nugroho untuk memberi bantuan. Namun bantuan tersebut justru ditolak.

Rupanya Fajar adalah salah satu dari kader PDIP Temanggung yang dipukuli oleh organisasi masyarakat (ormas) saat Pilpres 2019 lalu karena membela pasangan Jokowi-Ma'ruf. Peristiwa itulah yang membuat Ganjar mencari dan mengetahui bahwa kondisi Fajar serta keluarga kurang berkecukupan.

"Saya mengenal Mas Fajar itu Jokower. Jadi dulu Mas Fajar ini pernah datang ke rumah saya bersama delapan orang temannya. Dan saat itu, demi menjaga suksesnya Jokowi-Ma'ruf, Fajar dan kawan-kawannya itu rela dipukuli," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2022).

Tidak hanya kurang berkecukupan, dari informasi yang didapat Fajar hanya bekerja di pabrik emping jagung. Rumah yang ditempatinya pun sudah banyak kerusakan dan kurang layak. Sehari berselang setelah mendapat informasi itu, Ganjar langsung mengunjungi Fajar. "Kebetulan hari Minggu itu ada kunjungan ke Magelang, jadi bisa lah mampir sebentar ke Temanggung," tuturnya.

Fajar rupanya sudah mengetahui rencana kedatangan Gubernur Jawa Tengah itu dan menyambut di depan jalan menuju rumahnya. Saat mengetahui niat Ganjar akan membantu rehab rumahnya, ia pun menyambut baik. Tanpa disangka, tiga hari kemudian Fajar justru menolak bantuan Gubernur Jawa Tengah tersebut.

"Maka saya datang ke rumah Mas Fajar untuk membantu. Saat itu ya baik-baik saja dan diterima dengan baik. Tapi ternyata kemudian beliau ndak berkenan. Ya kalo Mas Fajar menolak tidak apa, mungkin saya yang salah," kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan dirinya sudah lama memberi bantuan kepada sesama kader, tepatnya saat masih menjadi anggota DPR RI. Namun baru sekali ini ada penolakan. "Sebenarnya sejak dulu, di dapil tujuh kita sudah jalan. Waktu bulan Bung Karno kita buat, di Grobogan kita buat," ucapnya.

Maka dari itu, penolakan bantuan oleh Fajar pun tak membuatnya berhenti membantu sesama. Ia pun kembali mengunjungi rumah kader PDIP lainnya, yaitu Suryono dan Edi Mawardi. Sama seperti sebelum-sebelumnya, kedatangan Ganjar menawarkan bantuan perbaikan rumah mereka.

Selain membantu sesama kader PDIP, tugasnya sebagai gubernur memang untuk membantu dan mensejahterakan rakyat. Di awal 2022 ini misalnya, Ganjar sedang gencar melaksanakan program pengentasan kemiskinan ekstrem di Jateng.

"Kemarin saya ke Kebumen, Banyumas melihat kemiskinan ekstrem. Ya wong semua mesti kita bantu. Pada ulang tahun partai, ya saya lihat kader kita siapa ya yang harus kita bantu. Mungkin saya tidak bisa bantu semua, karena ini sifatnya pribadi saja, tandha tresna sesama kader," katanya.

Ke depan Ganjar mengaku akan terus membantu kader-kader PDIP lain. "Kalau kemudian tidak berkenan ya nggak papa. Buat saya nggak ada soal singgung menyinggung. Yang penting, jangan sampai partai ditunggangi dan dipecah belah," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/